Jalur Tengah Majalengka Penuh Lubang

Jalur Tengah Majalengka Penuh Lubang

MAJALENGKA - Pengendara yang melintasi jalur tengah Majalengka diimbau untuk ekstra hati-hati. Memasuki musim hujan, kondisi jalan di jalur Cirebon-Bandung mulai dari perbatasan Desa Panjalin Kidul sampai Kadipaten sudah mulai rusak lagi dan mayoritas berlubang. Dari pantauan Radar, kondisi lubang semakin dalam dan lebar. Belum lagi saat turun hujan, lubang jalan tidak terlihat karena tergenangi air. Jalan juga licin penuh dengan tanah merah yang berceceran. Salah seorang pengendara sepeda motor, Syarif mengatakan dirinya nyaris terjatuh akibat menghindari lubang jalan. Kondisi lubang tidak terjangkau dari pandangan lantaran tertutup genangan air hujan. Selain itu, jalan sangat licin membuat dirinya harus ekstra hati-hati. “Beruntung kalau tidak menghindar enggak tahu mungkin sudah terperosok. Lubang jalannya enggak kelihatan karena tertutup air hujan. Padahal beberapa bulan yang lalu kondisinya masih mulus-mulus saja tidak ada lubang yang berarti. Ini jelas membahayakan keselamatan pengendara khususnya sepeda motor,” tuturnya, Senin (19/1). Sejumlah masyarakat bahkan sampai memasang ban bekas sebagai rambu petunjuk kalau terdapat lubang jalan. Meski sebagian lagi dibiarkan tanpa adanya rambu-rambu peringatan. Belum ada tindak lanjut dari instansi berwenang terkait rusaknya jalan nasional ini. Hal senada disampaikan pengendara lainnya, Dayat yang menilai perbaikan yang sudah dilakukan pihak terkait terkesan asal-asalan. Sebab baru beberapa bulan saja kondisi jalan sudah ditemukan rusak lagi. Ia mendesak instansi terkait agar memperbaiki lubang yang semakin hari terus menganga itu. “Saya sih berharap sebelum jatuh korban secepatnya diperbaiki. Karena kondisinya sudah memprihatinkan dan membahayakan pengendara seperti motor yang terancam terjerembab,” pintanya. Terpisah, salah seorang petugas yang biasa memperbaiki jalur tengah, Asep mengklaim pihaknya tidak serta merta memperbaiki jalan asal-asalan. Jika asal tentunya akan merugikan pihaknya karena harus memperbaiki dua kali. Masyarakat harus paham klasifikasi perbaikan jalan dibatas sampai beberapa bulan selanjutnya, diserahterimakan kepada pemerintah melalui instansi berwenang. Pihaknya menjelaskan, beberapa kondisi jalan yang mudah berlubang karena sejumlah factor. Diantaranya klasifikasi jalan yang tidak kuat menahan beban akibat armada bertonase tinggi. Tidak sesuainya peruntukkan jalan membuat infrastruktur umum itu cepat mengalami kerusakan. Selain faktor penyumbang armada tonase tinggi tersebut, karena kondisi tanah yang labil mengakibatkan jalan cepat rusak. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: