TB Ngamuk Tantang Loyalis Gotas

TB Ngamuk Tantang Loyalis Gotas

CIREBON - Amarah Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, TB Hasanudin tidak bisa ditahan. Purnawirawan jenderal TNI AD itu berang menyaksikan beberapa orang yang hadir di dalam kelanjutan proses konsolidasi PDIP tingkat kecamatan di Gedung Islamic Center Kabupaten Cirebon itu, sengaja membuat kegaduhan. Sejumlah orang yang membuat keributan arena kegiatan PDIP itu, meminta agar pertemuan menyelesaikan deadlock lima musancab PDIP di lima kecamatan, yakni Gunungjati, Sumber, Gegesik, Babakan dan Karangsembung dibubarkan. Padahal, saat itu, TB Hasanudin tengah memberikan pengarahan dan penjelasan terkait kondisi terkini kepengurusan PDIP Kabupaten Cirebon. Selain meminta dibubarkan, dari sebagian mereka ada yang merobohkan kursi. Sontak, melihat kejadian tersebut, TB Hasanudin ini pun naik pitam dan menantang satu persatu pihak-pihak yang membuat gaduh. Sampai-sampai, setengah bajunya sempat ia lepas, sebagai bentuk menantang duel. Untuk menyeterilkan lokasi pertemuan, TB meminta kepada pihak-pihak yang tidak berkepentingan keluar dan tidak diizinkan masuk ke arena selain pengurus partai, termasuk media massa pun dilarang masuk. Dari pantauan Radar di luar gedung, pintu masuk gedung ditutup rapat dan dijaga ketat oleh puluhan satgas partai. Kemudian, pihak-pihak yang tidak berkepentingan pun hanya berkeliling di luar gedung. Ketika dikonfirmasi, Wakil Ketua DPC PDIP Kabupaten Cirebon Aan Setiawan SSi membenarkan adanya peristiwa tersebut. Pasalnya, Aan pun tengah berada di lokasi dan tengah mewakili pengurus DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon. “Iya benar ada keributan kecil, tapi itu hal yang wajar karena dinamika dalam organisasi pasti ada yang pro dan kontra,” katanya. Aan menceritakan, selain datang untuk menyelesaikan lima PAC yang belum mempunyai ketua karena dalam musancab deadlock. Ketua DPD PDIP Jawa Barat pun mengumpulkan para PAC untuk menginformasikan bahwa partai sudah menyiapkan bantuan hukum kepada Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon H Tasiya Soemadi yang tengah menghadapi proses hukum di Kejaksaan Agung. “Karena Pak Gotas adalah lambang partai, Pak TB menjelaskan bahwa partai telah menyiapkan 10 pengacara,” tuturnya. Kemudian, ada sekelompok loyalis H Tasiya Soemadi Al Gotas yang menginginkan agar Gotas tetap ketua DPC PDI Perjuangan. Karena mereka tidak terima dengan adanya pernyataan di salah satu media nasional, jika kepemimpinan Gotas dinonaktifkan. Pasalnya, belum ada bukti konkrit yang menya­takan Gotas nonaktif. “Kalau dinona­ktifkan, tentu harus ada SK-nya,” tandasnya. (jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: