Terus Cari Pemain Berbakat

Terus Cari Pemain Berbakat

Bupati Cup Digelar Maret, PSGJ Bingung soal Pendanaan CIREBON - Tidak banyak agenda yang dilakukan PS Gunung Jati (PSGJ) Kabupaten Cirebon usai gagal di Grup IV Liga Nusantara 2014. Klub sepak bola amatir kebanggaan Kabupaten Cirebon itu malah berkutat dengan persoalan finansial yang tak kunjung usai. Buntutnya, H Suharto mundur dari jabatan Ketua PSGJ pada September tahun lalu. Jabatannya kini digantikan oleh H Suyanto. Bukan dari kalangan birokrat seperti Suharto, Suyanto memiliki latar belakang pengusaha. Kemarin (26/1), untuk pertama kalinya setelah berganti kepengurusan, PSGJ sowan ke Kantor Bupati Cirebon. Bersama sejumlah pengurus serta didampingi Ketua Assosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Cirebon, Sobari, Suyanto langsung menghadap Bupati Cirebon, H Sunjaya Purwadisastra. Sekitar pukul 14.00 rombongan dari PSGJ diterima Sunjaya. Pertemuan digelar tertutup di ruang kerja bupati selama hampir 30 menit. Usai pertemuan, Suyanto didampingi Sobari dan Sekretaris PSGJ, H Mutaqin Billah memberikan keterangan mengenai isi pembicaraan dengan bupati kepada sejumlah wartawan. “Intinya kami menghadap untuk mengenalkan pengurus baru. Disamping itu, kita juga meminta restu dari Pak Bupati, karena kita akan menggelar kompetisi dengan tajuk Bupati Cup,” bebernya. Menurut Suyanto, Bupati Cup akan digelar pada Maret mendatang. Pesertanya adalah klub-klub sepak bola yang ada di kecamatan. “Kita gelar sewilayah Kabupaten Cirebon saja. Nanti pemain berbakat akan kita rekrut untuk memperkuat PSGJ,” katanya. Disinggung soal pendanaan klub, Suyanto mengakui bahwa persoalan finansial itu masih menjadi kendala. Dia sendiri belum memiliki strategi yang tepat untuk membuka kran anggaran agar tetap mengalir bagi PSGJ. Ditanyakan soal kepastian program Corporate Social Responsibility (CSR) dari PLTU yang dijanjikan Sunjaya tahun lalu, Suyanto tak dapat menjelaskannya. “Respons Pak Sunjaya bagus. Anggaran untuk Bupati Cup akan disediakan dari anggaran Kesra Pemkab Cirebon. Tapi untuk program CSR itu kami tidak tahu pasti,” terangnya. Sobari menambahkan bahwa program CSR dari PLTU itu sepenuhnya kewenangan bupati untuk mencairkannya. “Kami tidak memaksakan program itu. Karena kewenangan ada pada Pak Bupati. CSR itu kan dari PLTU untuk pemerintah. Tidak langsung kepada PSGJ atau PSSI,” jelasnya. Sementara itu, ditemui di ruang kerjanya, Sunjaya mengungkapkan bahwa CSR dari PLTU batal diserahkan ke PSGJ maupun PSSI. Menurut dia, PLTU tidak menghendaki dana sosial itu digunakan seluruhnya untuk pembinaan sepak bola. “Saya dan perwakilan PLTU sudah bicara. Mereka lebih memilih anggaran CSR itu digunakan untuk infrastruktur di Kabupaten Cirebon. Seperti membangun taman kota atau infrastruktur di wilayah perbatasan,” ungkapnya. Menurut Sunjaya, PSSI dan PSGJ serta organisasi olahraga lainnya tidak perlu khawatir soal anggaran. Selain dari APBD Kabupaten Cirebon, Sunjaya berjanji akan berusaha mengkondisikan para pengusaha agar memberikan bantuan kepada para atlet melalui KONI dan Disbudparpora. “Nantinya, biar KONI atau Disbudparpora yang mendistribusikan dana itu kepada cabang-cabang olahraga. Kan cara itu lebih etis. Jadi, bukan hanya sepak bola yang dapat anggaran itu,” pungkasnya. (ttr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: