Tebang Pohon Sembarangan, Warga Mengamuk

Tebang Pohon Sembarangan, Warga Mengamuk

KUNINGAN - Kuningan se­ba­gai kabupaten konservasi banyak dipertanyakan dari ber­bagai kalangan karena banyak pembangunan diduga dikerjakan di lahan resapan. Bukan itu saja, kini banyak pohon di sepanjang jalan yang ditebang tanpa alasan. Dari pengamatan Radar, sepanjang tahun 2014 ada beberapa pohon di empat titik yang ditebang. Pohon tersebut berusia puluhan tahun dan selama ini dijadikan sebagai peneduh jalan. Bukan itu saja, adanya pohon membuat Kuningan terlihat rindang. Bahkan, adanya pohon membuat populasi burung berkembang sehingga sangat mendukung upaya pelestarian satwa. Dua pohon terbaru yang ditebang adalah di ruas Jalan Kuningan-Cirebon atau persisnya di depan Restoran LC Kecamatan Kramatmulya. Tanpa ampun, petugas lapangan dari Bina Marga Provinsi Jawa Barat tersebut membabat dua pohon tersebut. Dari keterangan petugas, penebangan itu dilakukan karena pohon sudah keropos dan membahayakan pengendara, juga warga. Sedangkan yang satunya lagi karena sudah mati. “Saya hanya mengerjakan tugas dari pimpinan untuk menebang pohon yang keropos dan mati. Memang selama 2014 banyak pohon yang sudah ditebang,” ucap salah seorang petugas ketika mengangkut potongan kayu ke mobil, kemarin (26/1). Ternyata, penebang pohon tua dan besar itu menimbulkan masalah karena. Ketika ditebang, pohon tersebut mengenai neon box papan nama restoran tersebut. Kontan saja hal ini membuat Manajer Restoran LC yang bernama Asep ngamuk. Dia meminta ganti rugi atas rusaknya neon box tersebut. Ternyata, kemarahan Asep ditanggapi  santai oleh petugas tersebut. Asep berjanji akan mencari kantor Bina Marga Provinsi yang ada di Kuningan. “Pokoknya mereka harus ganti rugi. Enaknya saja mau lepas tanggung jawab. Saya akan cari dan adukan masalah ini,” ucap Asep. Radar sendiri mencoba mencari alamat kantor Dinas Bina Marga Provinsi itu, yang menurut petugas ada di Cirendang. Setelah dicari-cari ternyata tidak ketemu. Untuk mengetahui masalah penebangan pohon, Radar mengkonfirmasi Kepala BPLHD (Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah) Kuningan, Ukas Suharfaputra  SP MP. Pejabat yang baru menempati posisi BPLHD itu kaget dengan banyaknya pohon yang ditebang. “Meski pohon yang ditebang adalah di jalan provinsi, bukan berarti pihak Bina Marga bisa seenaknya menebang kayu. Sebab, pohon tersebut ada di wilayah Kuningan sehingga harus ada koordinasi,” ucap mantan kadishutbun ini. Hingga saat ini pihaknya belum menerima surat untuk koordinasi penebangan. Mengenai penebangan ini, kata dia, pihak BPLHD akan melayangkan surat kepada pihak Bina Marga Provinsi. Apapun alasannya, penebang harus ada koordinasi dengan pihak daerah. “Kuningan saat ini tengah gencar-gencarnya menuju kabupaten konservasi, eeh.. ini malahan main tebang saja. Sama saja tidak mendukung dong kalau begitu caranya,” ucap Ukas. (mus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: