Area Tambak Garam Tergerus

Area Tambak Garam Tergerus

SUMBER – Meningkatnya pembangunan pabrik dan pusat industri di wilayah timur Kabupaten Cirebon (WTC) berimbas pada tergerusnya area tambak garam. Pemerintah Kabupaten Cirebon kini dituntut keras agar produktifitas area tambak yang menjadi andalan WTC tidak berkurang. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cirebon Dr Ir H Ali Effendi MM mengatakan, sudah menjadi konsekuensi logis, jika area tambak yang selama ini menjadi komoditas andalan berkurang. Karena WTC dalam rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) sebagai zona industri. Tapi, pengurangan areal tersebut tidak menimbulkan dampak yang begitu signifikan. Mengingat areal yang digunakan sudah dipilah-pilah. “Jadi lahan yang digunakan untuk area pembangunan industri, adalah lahan yang tidak produktif,” katanya Kepada Radar, Jumat (30/1). Dirinya mengaku, sebelum perizinan pembangunan itu keluar, sudah ada pemilahan lahan. Sehingga lahan yang benar-benar produktif dalam menghasilkan komoditas tambak seperti garam, udang, bandeng dan lain sebagainya tetap dipertahankan. “Kita udah punya tata ruangnya dan senantiasa berkoordinasi dengan Bappeda Kabupaten Cirebon,” ucapnya. Selain itu, di areal pertambakan yang tetap dipertahankan, produktifitasnya ditingkatkan. Sehingga bisa menutup hasil dari lahan yang sudah hilang untuk pengembangan zona industrialisasi. Misalnya, beberapa tahun ke depan area tambak garam yang ada di sekitar wilayah Astanajapura akan beralihfungsi menjadi industri electrical. Sementara area tambak yang masih ada, produksinya akan ditingkatkan. “Misalnya yang satu hektare bisa menghasilkan 100 ton garam, ditingkatkan menjadi 120 ton,” terangnya. Cara untuk meningkatkan produktifitasnya dengan sejumlah program yang akan digulirkan, baik dari Pemerintah Kabupaten Cirebon maupun pusat. Apalagi, di tahun 2015 program PUGAR dari pemerintah pusat masih berjalan di Kabupaten Cirebon. “Cirebon menjadi penyumbang 15 persen produksi garam nasional, harus senantiasa meningkatkan produksinya,” tegasnya. (jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: