Penyelam Tradisional Temukan 13 Jenazah Korban AirAsia
PANGKALAN BUN- Apresiasi patut diberikan pada warga Kotawaringin Barat. Di tengah Basarnas yang mulai maju mundur melaksanakan operasi pencarian korban AirAsia QZ8501, warga secara swadaya tergerak melakukan pencarian jenazah. Dalam dua hari pencarian, para penyelam tradisional itu berhasil menemukan 13 jenazah. Dari 13 jenazah yang telah ditemukan, sebanyak tujuh jenazah berhasil dievakuasi menuju RSUD Sultan Imanuddin, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat. Jenazah disimpan di cold storage dan menunggu perintah lebih lanjut dari Basarnas. “Kami hanya menyimpan jenazah saja, tidak berani identifikasi karena itu kewenangan DVI (Disaster Victim Identification),” ujar Direktur RSUD Sultan Imanuddin Suyuti Syamsul. Komandan Lanud Iskandar Letkol (Pnb) Jhonson Simatupang juga belum tahu kapan jenazah akan dibawa ke Surabaya. Pasca TNI menarik diri dari misi pencarian, kewenangan sepenuhnya ada pada Basarnas dan AirAsia. “Sejauh ini belum ada permintaan bantuan lagi dari Basarnas. Tapi kalau nanti ada permintaan mengangkut jenazah itu pasti kami bantu,” ujar Jhonson. Dirops Basarnas, Marsma Supriyadi mengatakan juga belum bisa memastikan kapan jenazah dibawa ke Surabaya. Menurut dia, jenazah dikumpulkan dulu dan akan dibawa bersamaan ke Surabaya. “Biar efektif, nanti diterbangkan bersama ke Surabaya,” terangnya. Pelibatan penyelam tradisional itu sendiri dipimpin langsung Bupati Ujang Iskandar. Hingga kemarin malam, Ujang dan warganya masih berada di atas kapal Basarnas di sekitar lokasi jatuhnya AirAsia QZ8501. Dia menyebutkan awalnya jenazah yang ditemukan 7 orang. Namun kemarin ada tambahan lagi 6 jenazah. Menurut Ujang, sejak adanya rehat aktivitas dari Basarnas, pihaknya berinisiatif mengerahkan warga di Desa Teluk Bogam, Kecamatan Kumai, untuk membantu melakukan pencarian. “Ada 16 warga yang kami terjunkan membantu pencarian,” ujar melalui sambungan telepon. Para penyelam itu sebenarnya merupakan nelayan yang selama ini juga memiliki kemampuan menyelam secara tradisional. Menurut Ujang, Pemkab Kobar dan warga berkomitmen terus melakasanakan pencarian meskipun sempat tersiar kabar operasi dihentikan. Operasi pencarian AirAsia QZ8501 yang di bawah kendali Basarnas memang telah berjalan lebih dari satu bulan. Tercatat pesawat tujuan Surabaya-Singapura itu terbang dan dinyatakan hilang pada 28 Desember 2014. Pesawat itu terbang mengangkut 162 orang. Dengan penemuan 13 jenazah itu, Supriyadi menyebut sudah 90 jenazah yang berhasil ditemukan dan dievakuasi. Sebagian besar telah teridentifikasi oleh DVI Mabes Polri di RS Bhayangkara Polda Jatim. (gun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: