Majalengka Ditarget 750 Ribu Ton Beras

Majalengka Ditarget 750 Ribu Ton Beras

MAJALENGKA - Target swasembada pangan dalam tiga tahun ke depan menjadi perhatian serius Bupati Majalengka, H Sutrisno SE MSi. Dia tidak ingin main-main dengan target swasembada pangan tersebut, apalagi swasembada pangan merupakan manivestasi dari visi ketujuh pemerintah yang tertuang dalam Program Nawacita. Yakni mewujudkan kemandirian ekonomi nasional dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik, salah satunya sektor pertanian melalui upaya membangun dan mewujudkan kedaulatan pangan. “Target tersebut tidak ringan, akan tetapi juga tidak mustahil akan kita capai. Kita akan menempuh berbagai langkah, antara lain menyelesaikan berbagai kendala yang dinilai akan menghambat pencapaian swasembada pangan dalam tiga tahun mendatang. Seperti rusaknya saluran irigasi, penyaluran pupuk dan benih, ketersediaan alat dan mesin pertanian, serta keberadaan penyuluh pertanian yang dinilai masih sangat minim,” kata Sutrisno seusai membuka Bimtek pendampingan Babinsa di Aula SKB kemarin (4/2). Salah satu caranya adalah menggandeng TNI melalui Babinsa. Karena Banbinsa disamping telah dekat dengan petani dan tersebar di desa-desa, juga diharapkan bisa menjadi Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). Dia juga berharap, dengan Bimtek itu Babinsa dapat mendorong dan memotivasi petani untuk meningkatkan produksi baik padi, jagung maupun kedelai. Sehingga swasembada bangan dapat tercapai bahkan melebihi target yang ditetapkan. “Kalau produksi meningkat, kesejahteraan petani otomatis naik. Babinsa juga dapat mengambil sisi positif dari penugasan ini. Bekal pengetahuan menjadi PPL dapat diterapkan kemudian hari tatkala dia sudah pensiun. Baik menjadi petani, pengusaha penampung hasil pertanian dan sebagainya,” ujar Sutrisno. Di tempat yang sama, Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan Kehutanan (BP4K) Majalengka, H Udin Abidin SH MM menyambut baik keterlibatan Babinsa demi suksesnya swasembada pangan. Pasalnya tenaga PPL telah banyak yang pensiun, dan kebijakan pemerintah pusat yang tidak lagi ada pengangkatan baru untuk tenaga PPL. “Untuk Jawa Barat ditargetkan 2 juta ton beras dan dibagi habis seluruh kabupaten. Majalengka sendiri yang tahun lalu 675 ribu ton, ditargetkan untuk bisa menyumbang 750 ribu ton tahun 2015 ini. Naik sekitar 20 persen, minimalnya bisa 15 persen lah kenaikannya,” sahutnya. Target yang harus dicapai dalam waktu tiga tahun ke depan tersebut bukan hanya komoditas padi saja, jagung dan kedelai juga termasuk. Bahkan setelah tahun ketiga, akan ada kelanjutannya yakni swasembada “Sabumermer”, singkatan dari sapi, tebu, bawang merah, dan cabai merah. Ditanya mengenai penyusutan lahan pertanian karena pembangunan berbagai proyek di Majalengka, Udin menerangkan hal tersebut tidak berpengaruh. Karena pihaknya telah mengantisipasi melalui pemanfaatan lahan yang ada dengan cara memaksimalkan dan intensifikasi pertanian akan menghasilkan produksi yang lebih banyak. Sementara itu Komandan Kodim 0617/Majalengka Letkol Inf Togu Parmonangan SIP melalui Kasdim Mayor Yudi Rudi Rombe menuturkan, ketahanan serta swasembada pangan adalah program pemerintah pusat. TNI akan berusaha membantu rakyat khususnya petani untuk bisa mencapai dan merealisasikan program itu. “Para Babinsa sudah terbiasa dan terlatih dalam berbagai penyuluhan. Dalam hal ini untuk para petani kita telah siap untuk optimalisasi peningkatan potensi serta produksi pertanian,” tegasnya. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: