Rp100 Miliar untuk Irigasi

Rp100 Miliar untuk Irigasi

Pemkab Genjot Produksi Pertanian TERISI– Tahun 2015 Peme­rintah Kabupaten Indra­ma­yu bakal menggenjot pem­bangunan infrastruktur serta sarana dan prasarana bidang pertanian. Tak tanggung-tang­gung, anggaran yang digelontor guna mendongkrak produksi pertanian ini mencapai Rp100 miliar per tahun. Dana tersebut merupakan sharing Pemkab Indramayu terkait rencana bantuan dari pemerintah pusat sebesar Rp9 triliun yang akan diberikan bertahap selama lima tahun kedepan. “Sudah dihitung-hitung. Pem­kab siap anggarkan dana Rp100 miliar pertahun atau Rp500 miliar selama lima tahun ke depan. Ini dana sharing dari ren­cana bantuan pemerintah pusat Rp9 triliun untuk pembangunan infrastruktur pertanian di Indramayu,” sebut Bupati Indramayu, Hj Anna Sophanah, Kamis (5/2). Salah satu infrastruktur per­tanian yang kini sedang dibangun adalah Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT) di Kecamatan Indra­mayu yang menelan anggaran Rp5 miliar. Dengan adanya sarana ini, diharapkan areal sawah yang akan mendapat aliran air dengan lancar akan bertambah luas. Para petanipun dapat meningkatkan produksi padi. Sedangkan bantuan sarana pertanian yang dibagikan kepada para petani yaitu berupa traktor. Jumlahnya sebanyak 72 unit dari pemerintah pusat dan 20 unit dari Pemkab Indramayu ditambah dengan 10 unit pompa air. “Tolong kepada Dinas Pertanian, bantuan traktor ini dibagi merata kepada kelompok tani yang ada di semua kecamatan,” pinta dia. Bupati, Hj Anna Sophanah menegaskan, Pemerintah Ka­­bupaten Indramayu se­rius mempertahankan pre­dikat sebagai lumbung padi nasional. Fokus atau prioritas pembangunan seperti ini perlu ditetapkan karena salah satu sektor penyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah sektor pertanian. Hal ini wajar, mengingat sebagai daerah agraris, ma­syoritas masyarakat di Bumi Wiralodra bekerja di sektor pertanian. Selain itu, sektor pertanian juga sebagai penyerap tenaga kerja dan angkatan kerja terbesar di pedesaan dibanding sektor lain. Selama ini, lanjut dia, sa­lah satu hambatan dalam peningkatan pertanian adalah ketersediaan dan infrastruktur terutama jaringan irigasi yang memadai. Padahal, persoalan infrastruktur ini menjadi sangat penting, karena menjadi salah satu hambatan produktivitas pertanian. “Empat puluh persen infra­­­struktur pertanian di In­­dramayu rusak. Ini yang ingin kita perbaiki. Kalau infra­struk­turnya tersedia, seperti iri­gasi yang memadai dan pra­sarana jalan yang bagus, tentu akan membantu para pe­tani. Produktivitas akan me­ningkat dan hasil produksi bisa didistribusikan dengan lancar. Jadi mohon dukungan dari para petani,’’ tandasnya. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: