Mutasi Batal, Gaji Molor Lagi

Mutasi Batal, Gaji Molor Lagi

Masih Digodok Baperjakat, Azis Sampaikan Permohonan Maaf CIREBON - Pembahasan mutasi pejabat eselon III dan IV di lingkungan Pemerintah Kota Cirebon berlangsung alot. Itu tercermin dari rencana mutasi yang harusnya digelar Kamis (5/2), terpaksa molor dengan alasan Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (baperjakat) masih mengotak-atik komposisi jabatan para pejabat. Padahal, jika mutasi tertunda, maka otomatis gaji PNS pun batal dicairkan dalam waktu dekat. Plt Wali Kota Cirebon Drs H Nasrudin Azis SH mengatakan, mutasi yang harusnya digelar hari ini (kemarin, red) malam, terpaksa diundur. Sebab, baperjakat belum rampung melakukan pembahasan. “Baperjakat tidak sanggup membahas mutasi dalam waktu dekat, kemudian dilakukan pelantikan. Jadi, dipastikan besok (hari ini, red) mutasi akan digelar di gedung Pusdiklatpri,” ujar Azis kepada Radar, Kamis (5/2). Menurut Azis, lamanya pembahasan mutasi oleh baperjakat lantaran ada perombakan dan revisi beberapa pejabat. Apalagi, para pejabat ada yang meninggal dunia, pindah ke provinsi dan mengundurkan diri. “Bukan karena menganut pada loyalitas atau apapun, tapi semua pejabat di lingkungan pemkot adalah orangnya Ano-Azis. Artinya, tidak ada like and dislike. Semua ramuan mutasi pejabat essolon III dan IV ini murni sesuai dengan kebutuhan,” terangnya. Dia menerangkan, yang namanya kenaikan pangkat atau promosi jabatan itu dilakukan secara berjenjang tidak mungkin lompat terlalu jauh, karena harus mengacu pada aturan perundang-undangan yang berlaku. Masalah mutasi sendiri, kata Azis, semuanya murni dalam kapasitas normatif untuk menyelamatkan pemerintah kota dan menjalankan perda SOTK. Artinya, ketika walikota sembuh dari sakitnya, semua urusan kewenangan dan tugasnya akan kembali ke wali kota, karena semuanya sudah diatur didalam perundang-undangan. Dia mengaku, tujuan mengejar pelimpahan tugas dan wewenang walikota ini semua demi kelancaran jalannya roda pemerintahan kota Cirebon. Bahkan, tidak terbesit didalam pikiran sedikitpun untuk mencari wakil untuk mendampinginya. “Yang saya pikirkan adalah bagaimana roda pemerintah Kota Cirebon kembali berjalan. Karena semenjak pak Ano sakit roda pemerintahan mandeg bahkan pelayanan pun sempat terganggu. Sebelum pelimpahan, saya tidak bisa bergerak sama sekali, jalan terus salah, mundur salah. tapi setelah pelimpahan muncul baru saya bisa menjalankan roda pemerintah,” tuturnya. Ketua DPC Partai Demokrat Kota Cirebon itu, tetap mendoakan walikota agar cepat sembuh karena sampai saat ini beliau masih terbaring dirumah sakit untuk menjalankan perawatan. Sebagai penggati walikota sementara, kata Azis, pihaknya meminta maaf kepada khalayak, bahwa dirinya menjabat sebagai plt walikota bukan karena kesempatan mendapatkan jabatan baru. “Sangat tidak elok, apalagi sudah bicara wakil. Ketika ada kader Partai Demokrat bicara seperti itu. Saya sebagai ketua DPC meminta maaf kepada masyarakat Cirebon yang sebesar-besarnya, karena itu bukan pemikiran saya,” tukasnya. Ditambahkannya, bahwa masalah ini tidak mesti diperdebatkan panjang lebar. Yang terpenting adalah kondisi Kota Cirebon kondusif dan roda pemerintahan kembali berjalan normal. Pada kesempatan itu, Azis juga membantah melakukan sapu bersih menggeser orang-orangnya wali kota dalam mutasi eselon III dan IV ini. Justru menurut Wawali, mutasi kali ini dirinya tetap mengakomodir semuanya walaupun tidak semua usulan bisa masuk karena keterbatasan jabatan. “Tidak benar ada istilah sapu bersih. Saya tetap mengakomodir semuanya termasuk nama-nama usulan dari pak wali kota,” kata Azis. Wawali bahkan meminta maaf mutasi yang sedianya dilaksanakan Kamis malam (tadi malam) menjadi tertunda karena masih ada finalisasi terhadap nama-nama. Dan lokasi mutasi akan dipindah dari aula Bappeda menjadi gedung Pusdiklatpri. Keterlambatan mutasi ini, kata Azis, terjadi karena masih ada pembahasan serius perihal nama-nama yang akan dimutasi, apalagi mutasi ini tidak hanya mereka yang promosi tapi mereka yang terkena rolling posisi. Bahkan jika dihitung jumlahnya mencapai 200 lebih. “Mohon maaf, karena sesuatu hal dan masih ada pembahasan mutasi, pengumuman mutasi baru bisa dilaksanakan besok (hari ini, red) pukul 08.00 WIB,” kata Azis Namun demikian, politisi Partai Demokrat ini menegaskan bahwa sore ini (kemarin, red) beserta BK Diklat sedang membuat undangan mutasi untuk disebarkan ke nama-nama yang akan dilantik. Dan mutasi dilaksanakan Jumat 6 Pebruari 2015 pukul 08.00 WIB. GAJI KEMUNGKINAN TIDAK JADI Sementara, tertundanya pengumuman mutasi, tampaknya berimbas terhadap molornya pencairan gaji PNS. Bahkan janji wakil walikota gaji PNS yang tertunda bisa dicairkan hari ini terancam tidak bisa cair. Untuk pencairan gaji, masih kata sumber Radar, sebenarnya sudah disiapkan dan tinggal menunggu waktu. Hanya saja siapa bendahara OPD yang bisa mencairkan gaji, itukan butuh waktu menunggu mutasi selesai digelar. Bahkan salah satu PNS mengaku dirinya saat ini tidak terlalu memikirkan mutasi walaupun posisinya sebagai pejabat eselon, justru yang terpenting sekarang bagaimana gaji PNS yang tertunda pencairannya bisa segera dibayarkan. Karena beberapa kebutuhan rumah tangga sudah menumpuk sehingga perlu segera dibayarkan. “Mutasi sudah tidak terlalu saya pikirkan, yang penting sekarang bagaimana gaji bulan ini bisa segera dicairkan,” harapnya. Terpisah, Sekretaris GM FKPPI yang juga Wakil Ketua Bidang Infokom DPD Partai Golkar, Herawan Effendi berharap Azis mampu menjalankan tugas dengan baik. Dia juga meminta agar bisa mengendalikan kader-kadernya, orang terdekat maupun loyalis-loyalisnya untuk tidak melontarkan pernyataan atau komentar yang isinya menyakiti pihak lain. Selama Wali Kota dalam kondisi sakit, Herawan mene­gaskan keluarga besar GM FKPPI Kota Cirebon akan mendukung keputusan ataupun kebijakan yang akan diambil. Herawan pun yakin, dalam menjalankan tugas dan kewenangannya, Azis akan selalu berdasar pada peraturan perundang-undangan. (sam/abd/kmg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: