Warga Ancam Demo BBWSCC

Warga Ancam Demo BBWSCC

Minta Pengerukan Sungai Singaraja Direspons Segera CIREBON – Kondisi sungai Singaraja yang dangkal dan belum ada upaya pengeru­kan dari Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisangga­rung (BBWSCC) dikeluhkan warga. Karena setiap hujan tiba, air sungai Singaraja meluap dan membanjiri perkampungan warga. Sungai Singaraja membelah empat desa, yakni Desa Japura Kidul dan Desa Japurabakti, Kecamatan Astanajapura dengan Desa Astanamukti dan Desa Pangarengan, Kecamatan Pangenan. Warga di empat desa tersebut terkena dampak banjir sebab dangkalnya sungai Singaraja. Abdul Kholik, salah satu warga Japurabakti mengaku kecewa dengan BBWSCC. Karena hingga kemarin belum ada tanda-tanda BBWSCC melakukan pengerukan sungai Singaraja. “Ini pengerukan Singaraja kapan sih enggak ada kejelasan kapan mau dikeruk. Padahal saya selaku warga sangat kesal bercampur waswas. Perasaan kalau hujan datang besar maka rumah saya selalu banjir,” ujarnya kepada Radar, Minggu (8/2). Masih menurut Kholik, dirinya bersama yang lainnya mengancam akan melakukan demontrasi di depan kantor BBWSCC jika keluhan warga tidak segera direspons. “Bukan saya saja yang kecewa, tapi warga lainnya juga banyak yang kecewa. Kalau sampai begini saja, enggak ada reaksi untuk mengeruk sungai Singaraja, lebih baik kami semua demo saja ke BBWSCC untuk tanyakan dan memastikan kapan dilakukan pengerukan,” tukasnya. Terpisah, Tarsih warga Astanamukti, Kecamatan Pangenan mengatakan, sudah lelah dengan kondisi banjir yang rutin terjadi saat musim hujan. “Sudah beberapa tahun sampai sekarang ini kalau hujan dan sungai Singaraja meluap selalu banjir. Memang banjirnya sih sebentar, tapi tetap saja merepotkan kita apalagi banjir sering masuk rumah. Kadang kita tengah malam bangun untuk siaga banjir, tetap saja merepotkan kita walau sebentar banjirnya,” tuturnya. Menurut Tarsi, sungai Singaraja sudah beberapa tahun ke belakang belum ada pengerukan. Karena itu, kondisi sungai Singaraja saat ini dangkal. “Sudah lama ini enggak dikeruk, ya sudah tahunanlah. Makanya jangan heran kalau sudah dangkal banyak lumpurnya, ya jarang dikeruk kayak enggak diurus saja ini sungai. Makanya kalau bisa kita warga demo saja biar tahu itu BBWS, penderitaan kita bagaimana kalau banjir, jadi jangan anggap remeh,” tandasnya. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: