21 Pecatur Bergelar Master Saling Jegal

21 Pecatur Bergelar Master Saling Jegal

KUNINGAN - Turnamen catur terbuka bertajuk Bupati Cup 2015, diminati banyak pecatur master. Sedikitnya 21 pecatur bergelar master ikut berlaga  di Gedung Pemuda, Minggu (8/2). Dari 21 bergelar master, tiga master berlevel Master International (MI), dua Master Fide (MF), sisanya 16 master berlevel Master Nasional (MN). Turnamen tersebut merupakan hajat dari Pengurus Kecamatan (PK) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kuningan, pemerintah Kecamatan Kuningan dan Pengcab Percasi. Pada kategori open tournament, total ada 130 pecatur ikut bersaing. Selain para master, peserta lain adalah para pecatur andal yang rajin mengikuti turnamen catur kelas Nasional. Tidak sedikit dari peserta berasal dari luar Jawa Barat. Ada dari Bali, Sumatera, Kalimantan, dan lain-lain.  Mereka terlihat antusias mengikuti turnamen ini. Adapun pada kategori pelajar, pesertanya mencapai 80 orang. Dari mulai siswa SD hingga SMA. Mereka ikut berkompetisi gigih demi mendapatkan hadiah uang tunai jutaan rupiah. “Alhamdulillah berkat dukungan dari berbagai pihak, kami dapat menghadirkan para master catur tingkat Internasional dan Nasional. Ini adalah kebanggaan tersendiri bagi kami,” ungkap Ketua Panitia, Indra Bayu. Indra mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung terse­leng­garannya turnamen. Uta­ma­nya adalah bupati dan wakil bupati. Dia berharap turna­men bisa terlaksana secara berkelanjutan. Ketua DPD KNPI Kuni­ngan ter­pilih, Cecep Hendie  mem­beri­kan apresiasi tinggi kepa­da PK KNPI Kecamatan Kuni­ngan yang telah kreatif, inovatif, dan edukatif. “Permainan catur mengan­dung makna filosofis tinggi. Dari catur, kita bisa belajar sabar, teguh, tekun, berfikir ilmiah, dan mampu mencari solusi atas tantangan yang dihadapi,” katanya. Menurut Wakil Bupati Ku­ningan, H Acep Purnama, per­mai­­nan catur itu unik. Tidak ada satupun permainan catur yang langkah-langkah permainannya identik atau sama. Ini artinya, per­mainan catur melatih diri untuk menghadirkan gagasan dan ide-ide baru. “Permainan catur itu sangat me­masya­rakat. Dari mulai pedagang kecil, hingga kalangan akademisi menyukai catur. Di Kuningan, potensi pecaturnya juga bagus. Tugas kita bersama untuk mengembangkan potensi tersebut,” katanya. (tat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: