Waspadai Siklus Lima Tahunan Demam Berdarah

Waspadai Siklus Lima Tahunan Demam Berdarah

JAKARTA - Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membeber data serangan demam berdarah lima tahun terakhir. Saat ini sedang diteliti serangan demam berdarah yang melonjak tajam setiap lima tahun sekali atau siklus lima tahunan. Kepala Balitbangkes Kemenkes Tjandra Yoga Aditama mengatakan, dalam lima tahun terakhir puncak kasus demam berdarah terjadi pada 2010. Saat itu terekam data kasus demam berdarah dengue (DBD)di Indonesia mencapai 156.086 kasus. Sedangkan jumlah kasus demam berdarah sementara tahun ini yang baru berjalan dua satu bulan lebih sekitar 10 ribu kasus. “Meski tidak ada dasar ilmiah yang pasti atau valid, tapi memang mungkin saja terjadi semacam siklus lima tahunan,” kata Tjandra kemarin. Karena sifatnya masih belum pasti, Tjandra belum bisa menyimpulkan penyebab potensi peningkatan kasus demam berdarah dalam siklus lima tahunan itu. Termasuk dugaan siklus ini terkait dengan tingginya curah hujan yang terjadi setiap lima tahun sekali. Dia menjelaskan, meski angka kasus demam berdarah bervariasi mulai dari puluhan ribu hingga ratusan ribu penderita, angka kematiannya selalu di bawah 1 persen. Sehingga masih sesuai dengan target yang dicanangkan pemerintah lima tahun terakhir. Khusus untuk situasi saat ini, meski banyak diberitakan kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah di beberapa tempat, harus dilihat angka total sampai akhir 2015 nanti. Sehingga, bisa dipastikan kasus demam beradarah tahun ini apakah lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya. Tjandra mengimbau kepada masyarakat untuk meningkat­kan kewaspadaan menghadapi ancaman serangan demam berdarah. Dia meminta masyarakat menjaga lingkungan tempat tinggal masing-masing, sehingga tidak menjadi tempat yang ideal untuk perkembang­biakan nyamuk pembawa virus demam berdarah. Kemudian terhadap pasien yang demam dan diduga terjangkit virus demam berdarah, Tjandra mengatakan perlu diuji atau dicek serologi. Menurut dia pengecekan serologi ini lebih efektif untuk mendeteksi penyakit demam berdarah dibanding dengan analisa penurunan trombosit. Berikut ini kasus demam berdarah di Indonesia sejak 2010 lalu. Pada 2010 data kasus demam berdarah mencapai 156.086 kasus. Kemudian pada 2011 ada 65.725 kasus, 2012 (90.245 kasus), 2013 (112.511 kasus), 2014 (99,499 kasus), dan data sementara 2015 sekitar 10 ribu kasus. (wan/end)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: