Ajak Ukur Ulang Jalan Kampung

Ajak Ukur Ulang Jalan Kampung

DUKUPUNTANG – Fasilitator dan pelaksana program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri perkotaan (PNPM MP) Desa Balad, Kecamatan Dukupuntang, mengukur ulang jalan yang sudah dibangun, kemarin (12/2). Hal tersebut untuk membuktikan kepada masyarakat terkait pembangunan infrastruktur jalan yang sudah dilaksanakan. Pengukuran dipimpin langsung fasilitator PNPM MP Kecamatan Duku­pun­tang, Supriyanto, di RW 01, RW 02 dan RW 03. Supriyanto tidak sendiri, pengukuran tersebut didampingi aparat desa, babinsa dan babinkamtibmas, serta pelaksana program PNPM MP Desa Balad. “Ada lima titik jalan yang kami ukur demi membuktikan kalau kami bekerja dengan sungguh-sungguh,” papar Supriyanto. Dari 5 titik jalan yang diukur, menghasilkan panjang jalan yang mendapat perbaikan dengan sistem rabat beton adalah 677 meter dengan volumenya 73,007 meter kubik. Setelah diukur, terdapat penambahan sepanjang 115 meter, karena pada proposal pengajuan panjangnya hanya mencapai 561,4 meter. “Alhamdulillah, panjang jalan ada lebihan,” imbuhnya. Jika melihat proposal kegiatan rabat beton yang diusulkan masyarakat, dalam rencana anggaran biaya (RAB) sumber anggaran ada dua, yakni dari BLM PNPM Mandiri Perkotaan dan swadaya masyarakat. Namun, pada pelaksanaannya, anggaran yang digunakan hanya berasal dari BLM PNPM Mandiri Perkotaan sebesar Rp62.500.000. Sementara anggaran swadaya masyarakat yang diasumsikan mencapai Rp26.917.893 faktanya tidak tercapai. “Harusnya 561,4 meter dibiayai dari BLM PNPM Mandiri Perkotaan dan swadaya masyarakat dengan total Rp89.417.893. Tapi hanya dengan Rp62.500.000 kita bisa bangun jalan sepanjang 677 meter,” tegasnya. Bahkan menurutnya, dengan program peningkatan jalan kampung ini, bisa menghubungkan dua blok di Desa Balad, yakni Blok Pesantren dan Sabugede yang dulunya terputus oleh celah sungai yang cukup curam. “Silakan cek sendiri Mas, kami tidak main-main dalam program ini,” jelasnya. Diakuinya, dalam pelaksana­annya ada swadaya masyarakat. Namun dalam bentuk tenaga dan makan minum untuk mereka yang berpartisipasi dalam program tersebut. “Masyarakat sudah ikut berpartisipasi saja, sudah alhamdulillah, berarti tingkat kegotongroyongan di Desa Balad masih cukup tinggi,” ucapnya. Supriyanto sangat memak­lumi, jika ada sebagian masyarakat yang menyoal pelaksanaan pembangunan ini. Sebab di sana ada anggaran yang cukup besar. “Saya rasa ini baik, karena sebagai kontrol kita dalam bekerja. Makanya, kita buktikan kepada mereka dengan diajak untuk ukur ulang baik panjang maupun volume pekerjaan,” bebernya. Pihaknya berharap, dengan dilakukannya pengukuran ulang yang melibatkan seluruh elemen, masyarakat menjadi tahu bahwa apa yang sudah dilakukan PNPM Mandiri Perkotaan benar-benar untuk membantu masyarakat. “Kita bekerja untuk masyarakat,” pungkasnya. (jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: