Mayat Mengapung di Sindupraja

Mayat Mengapung di Sindupraja

Masyarakat Menduga Korban Gua Lalay MAJALENGKA - Warga di Desa Ampel Kecamatan Ligung mendadak heboh dengan ditemukannya mayat tanpa busana yang mengambang di aliran sungai Sindupraja pintu air desa setempat, Jumat (13/2). Informasi yang dihimpun Radar di tempat kejadian perkara (TKP), mayat tanpa busana dengan jenis kelamin laki-laki itu kondisinya sudah membusuk dan mengeluarkan bau. Mayat misterius tanpa busana itu pertama kali ditemukan warga setempat bernama Saptari (38), saat hendak mencari barang-barang bekas di bendungan yang juga berbatasan dengan Kabupaten Indramayu. “Saya biasanya sering melintasi bendungan itu baik untuk ke sawah maupun hanya sesekali mencari rongsok yang tersangkut di bendungan. Tapi pas saya liat ternyata ada mayat,” tuturnya. Dirinya lantas melaporkan kejadian itu ke Pemdes Ampel yang kemudian ditembuskan ke pihak kemanan. Sejumlah warga menduga mayat yang mengambang dalam kondisi terlentang itu ada kaitannya dengan korban Gua Lalay di Desa Sukadana Kecamatan Argapura. Pasalnya, hingga memasuki hari kelima salah satu korban yaitu Otong belum juga ditemukan Basarnas. “Mungkin juga itu adalah salah satu korban pemandu wisata Goa Lalay beberapa waktu lalu. Karena melihat informasi di media korban sampai saat ini belum juga ditemukan,” imbuh warga lainnya yang menyaksikan evakuasi mayat. Kasat Reskrim Polres Majalengka AKP Andhika Fitransyah menjelaskan, pihaknya belum bisa memastikan apakah mayat tersebut merupakan korban Gua Lalay yang belum ditemukan sejak Senin (9/2) lalu. Pihaknya masih menyelidiki identitas korban. Jenazah langsung dilarikan ke RSUD Majalengka untuk penyelidikan identitas. Mayat tanpa identitas itu diperkirakan berusia sekitar kurang dari 30 tahun. Korban diduga meninggal sudah lebih dari dua hari melihat dari kondisi mayat yang sudah membengkak. “Kalaupun memang mengarah ke sana (korban Gua Lalay), kami akan meminta keterangan dari pihak keluarga. Visum itu untuk kepastian melalui ciri-ciri fisik. Yang pasti kami belum bisa menyimpulkan dan memastikan jika itu merupakan Otong, salah seorang pemandu wisata yang hanyut dan belum juga ditemukan. Karena Polres Majalengka belum mendapat laporan adanya orang hilang yang hanyut,” tegasnya. Hal senada disampaikan kapolsek Ligung AKP Rasja. Ia mengatakan belum bisa memastikan kepada masyarakat khususnya di Kecamatan Ligung. “Berdasarkan ciri-ciri memang hampir mirip, begitu juga dengan kondisi mayat yang diperkirakan lebih dari dua hari. Kami juga tidak mengetahui apakah aliran sungai di Sukadana itu bisa tembus ke Sindupraja ini. Polres Majalengka nanti yang akan memastikan apakah itu memang korban yang hanyut di Gua Lalay,” imbuhnya. Sementara Kapolsek Argapura, AKP Paweka menambahkan, untuk sementara ini dari hasil pemeriksaan jika mayat yang ditemukan di Desa Ampel Kecamatan Ligung bukan korban yang saat ini dicari tim Basarnas. “Tadi dapat laporan dari petugas medis, tinggi badan antara korban di obyek wisata Gua Lalay dan korban saat ini berbeda. Karena kalau tinggi badan itu tidak bisa berubah, kecuali berat badan. Jadi kemungkinan besar bukan,” tukasnya. Meski demikian, orang tua korban saat ini telah diambil sampel darahnya untuk dilakukan tes DNA. “Di RSUD Majalengka itu tidak ada alatnya. Jadi jenazah harus dibawa ke RSUD Bhayangkara Kabupaten Indramayu,” lanjutnya. Ditambahkan kapolsek, terkait pencariaan Otong terus fokus di sejumlah titik terutama di pusaran air ke arah hilir yang dicurigai sebagai tempat tenggelamnya korban. Penyisiran dilakukan mulai dari Gua Lalay hingga ke daerah hilir di Salamanggu. “Tempat-tempat yang dicurigai terdapat pusaran air seperti di Leuwikancah, Leuwibunut dan lainnya,” pungkasnya. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: