KAMMI Tolak Valentine’s Day

KAMMI Tolak Valentine’s Day

KUNINGAN – Para aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) melancarkan aksi damai Valentine’s Day. Mereka menolak perayaan Hari Valentine yang jatuh pada hari ini (14/2) karena dianggap sebagai hari maksiat berkedok kasih sayang. Aksi damai dimulai sekitar pukul 08.00 saat Kuningan masih diselimuti kabut. Diawali dengan longmarch dari Kompleks Stadion Mashud Wisnusaputra sampai ke Bundaran Cijoho. Sambil berorasi, mereka menyebarkan selebaran berisi penolakan terhadap perayaan Hari Valentine. Dibentangkan pula spanduk dan poster bertuliskan ‘We Are Moeslim No Valentine’. “Aksi ini wujud penolakan kami pada perayaan Valentine’s Day dan seks bebas. Karena biasanya, hari tersebut dijadikan hari maksiat berkedok kasih sayang,” kata Ketua PD KAMMI Kabupaten Kuningan, Dani Fitriyadi didampingi Sekretarisnya Eful Saefullah di sela aksi. Sebagian besar massa yang didominasi kaum perempuan berhijab itu terlihat mengacungkan spanduk dan poster bertuliskan ‘Tolak Valentine Day, Reject Valentine Day, We Are Muslim Say No to Valentine’. Aksi mereka mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian dan Satpol PP. Dalam orasinya, Dani cs terus menggemakan penolakan. “Lantaran kebetulan tepat malam Minggu, kami khawatir momentum tersebut dijadikan ajang untuk berbuat seks bebas kaum remaja dan pemuda. “Lewat aksi ini kami mengajak masyarakat, khususnya masyarakat dan remaja muslim Kuningan, sama-sama mengampanyekan anti seks bebas, dan menolak peringatan Hari Valentine,” tandas Dani. Menurutnya, perayaan Valentine’s Day tiap 14 Februari itu selalu dibumbui dengan tindakan tak bermoral. Padahal, perayaan itu lebih identik dengan budaya barat dari kaum nasrani dan sangat tidak sesuai dengan ajaran Islam. “Maka, kami berharap aksi ini bisa menjadi wahana edukasi kepada kaum pelajar tentang historis Valentine’s Day. Sasaran kami adalah para remaja. Kami menginginkan remaja muslim tidak perlu melakukan perayaan velentine karena perayaan tersebut lebih identik maksiat,” ungkapnya. Kerusakan moral dan kemaksiatan yang disebabkan oleh perayaan Valentine’s Day ini, lanjut dia, sangat meresahkan orang yang sadar pergaulan muda-mudi zaman sekarang. Makanya KAMMI Kuningan melakukan aksi ini untuk menyadarkan umat Islam khususnya remaja Islam di Kota Kuda. “Mari kita sama-sama wujudkan Jabar dan Kuningan bermoral anti seks bebas. Kalau kami tidak merayakan itu (valentine), dan mengajak semua untuk tidak merayakan, karena setiap hari itu hari kasih sayang dalam Islam,” ajaknya. Dalam aksinya, KAMMI me­nuntut dan menyatakan sikap menolak tegas Valentine’s Day dan seks bebas sebagai budaya yang tidak dikenal dalam adat timur dan bertentangan dengan agama Islam. (ded)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: