Pemkab Siapkan Jembatan Darurat
AMBRUKNYA jembatan Kaligawe dan membuat warga empat desa terisolasi. Ini artinya Pemkab Cirebon harus bergerak cepat untuk menuntaskan masalah ini. Tak ada pilihan lain, yang bisa dilakukan dalam waktu dekat adalah membangun jembatan darurat. Ini opsi yang paling masuk akal dan bisa ditempuh dalam waktu yang cepat. Rencananya Pemkab Cirebon akan membangun jembatan darurat ini bekerja sama dengan Kodam Siliwangi dengan meminjam jembatan beli milik TNI sebagai jembatan darurat. Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Cirebon Ir Avip Suherdian mengatakan pihaknya merencanakan pembangunan jembatan darurat terlebih dahulu sebagai penanganan paska ambruknya jembatan Kaligawe. “Ada beberapa alternatif, pertama dengan jembatan darurat yang akan kita bangun, yang kedua kita bekerja sama dengan TNI untuk menggunakan jembatan beli ataupun kita coba dari provinsi. Ini untuk penanganan darurat,” kata Avip. Hanya, dia belum bisa memastikan kapan akan membangun jembatan darurat itu. “Kita belum pastikan waktunya. Kita desain dulu, kita ajukan anggaran tanggap daruratnya, jadi melalui proses dulu. Kita harus koordinasi dulu, kalau jembatan beli sudah tersedia tentunya bisa lebih cepat. Jembatan beli kan itu jembatan yang bisa bongkar pasang. Prinsipnya kita secepat mungkin,” ujar Avip. Masih menurut Avip, setelah pembangunan jembatan darurat, pihaknya baru merencanakan pembangunan jembatan permanen. Anggaran yang diperlukan dalam membangun jembatan permanen cukup besar. “Ini kan panjangnya hampir lima puluh meter. Ini sih kita bicara kisaran, kisaran dibutuhkan anggaran Rp5 miliar untuk bangun jembatan. Tapi lebih detailnya kita perlu kaji dulu,” tandas Avip. Sementara Dandim 0620 Letkol Inf Aliyatin Mahmudi SIP mengatakan bahwa pihaknya siap membantu Pemkab Cirebon dalam penanganan jembatan ambruk di Desa Kaligawe ini. “Kami yang pertama koordinasi dengan pihak kepolisian tentang pengamanan masyarakat sekitar sini. Jangan dianggap nanti dengan kejadian ini sebagai tempat wisata, belajar dari Karanganyar tidak sedikit yang jadi korban sia-sia dengan adanya tanah longsor” pesan Aliyatin. Menurut Aliyatin, pihaknya menawarkan jembatan beli milik Kodam 3 Siliwangi sebagai jembatan darurat. “Ada dua alternatif. Pertama menggunakan jembatan darurat dari pemerintah, kedua kita manfaatkan jembatan beli yang ada di Kodam 3 Siliwangi. Tapi jembatan yang kita punya ini jumlahnya terbatas, sistem pakainya bisa bergantian. Misalnya sekarang lagi dipakai di Purwakarta, berartu kita nunggu. Kalau nggak dipakai baru dipasang di Kaligawe. Jembatan itu bisa dilewati roda dua,” tandas Aliyatin. Sementara Camat Susukanlebak, Mukhlas, mengatakan pihaknya sudah siaga menangani kejadian ini. “Pak Bupati kebetulan lagi keluar Kota, tapi saya sudah kabarkan kejadian ini. Dari Dinsos sudah memberikan bantuan kepada para warga,” ujar Mukhlas. (den)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: