Dinkes Rapatkan Barisan Tingkatkan IPM
TALUN – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon H Moh Sofyan SH MH mengumpulkan para kepala puskesmas se-Kabupaten Cirebon dan unit pelaksana teknis (UPT) Labkesda di sebuah rumah makan Talun, kemarin. pertemuan itu untuk menyelaraskan persepsi antara Dinas Kesehatan dengan para pegawai puskesmas serta UPT. Menurut pria yang biasa disapa Opang itu, rapat pimpinan tersebut sangat perlu. Tujuannya agar visi dan misi Dinas Kesehatan dalam proyeksi kepemimpinan Jago-Jadi menaikkan indeks pembangunan manusia (IPM), khususnya dalam bidang kesehatan bisa terwujud. “Persepsi kita harus sama agar program-program di tahun 2015 ini harus tercapai dan lebih baik dibandingkan tahun lalu,” tuturnya. Dijelaskannya, indikator kenaikan IPM di bidang kesehatan adalah menurunnya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), serta tidak tidak terdapat gizi buruk. Untuk itu, daerah-daerah yang menjadi penyumbang tingginya AKI dan AKB serta gizi buruk akan menjadi prioritas utama. “Puskesmas-puskesmas yang wilayahnya masih tinggi AKI dan AKB-nya akan kita push untuk berusaha meningkatkan pelayanan,” jelasnya. Tidak hanya itu, para bidan desa pun harus lebih proaktif kepada masyarakatnya dalam memberikan konseling, khususnya para ibu hamil yang memiliki risiko tinggi. Dengan demikian, para ibu hamil yang memiliki risiko tinggi ini bisa dibimbing. Sehingga ketika melahirkan potensi kematian ibu atau bayi bisa diminimalisasi. “Kita harus konsen pada wilayah itu,” imbuhnya. Untuk memantau perkembangan dari program-program yang akan dilaksanakan pada tahun ini, pihaknya merencanakan tiap tiga bulan sekali rapat sejenis bisa dilangsungkan. Selain melakukan evaluasi kinerja, juga ajang silaturami demi menjaga sinergitas seluruh elemen di Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon. “Kegiatan ini tidak sekali, tapi akan berkesinambungan. Karena dengan kedekatan antarlembaga di bawah naungan Dinas Kesehatan, semua persoalan bisa diatasi dengan baik,” ucapnya. Kemudian, dia mengimbau kepada jajarannya yang ikut dalam pra musyawar rencana oembangunan (musrenbang) 2016, harus mengusulkan sejumlah program yang mendukung peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan. Misalnya, perbaikan gedung puskesmas, pustu dan ambulan. “Kalau bukan kita yang mengusulkan, siapa lagi. Kalau bisa, usulan kita harus dipertahankan, jangan sampai dicoret. Karena ini penting untuk masyarakat,” pungkasnya. (jun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: