Desak Operasi Pasar
Pemerintah Harus Intervensi HargaBeras PATROL– Melonjaknya harga beras hingga menembus Rp12 ribu per kilogram tidak hanya dikeluhkan warga, tapi juga para pemilik warung makan. Mereka terancam gulung tikar bila kenaikan harga beras saat ini tidak segera diredam dengan cara menggelar operasi pasar. “Operasi pasar itu efektif untuk menekan harga beras yang sekarang sudah kadung tinggi. Kalau harganya terus naik, kami bisa bangkrut,” kata pemilik rumah makan di Jl Raya Patrol, Sofyan kepada Radar, Selasa (17/2). Dia mengaku kelimpungan dengan melonjaknya harga beras saat ini. Agar tidak merugi, dia terpaksa membatasi pembelian bahan baku dan mengurangi takaran kepada pembeli. Sebab, untuk menaikan harga sulit untuk dilakukan saat ini. “Tapi kalau kondisi ini berlangsung lama, ya kita juga bingung mau gimana. Masa porsinya dikurangi terus, serba salah jadinya,” ucap dia. Dia membenarkan, harga beras saat ini sudah di luar batas kewajaran bahkan telah memecahkan rekor baru. Sebab pada tahun-tahun sebelumnya, harga beras dengan kualitas bagus paling tinggi Rp10 ribu per kilogram. Seperti diketahui, dalam sepekan terakhir harga beras terus merangkak naik hingga menembus Rp12 ribu/kg. Kenaikan harga beras kualitas bagus jenis IR-64 tersebut tertinggidibanding tahun-tahun sebelumnya yang biasanya bertengger di kisaran Rp10 ribu/kg. Demikian pula dengan harga beras kualitas rendah melonjak tajam mencapai Rp10 ribu/kg. Padahal biasanya harga beras kualitas setara raskin itu paling tinggi hanya Rp6 ribu/kg. Senada dengan Sofyan, salah seorang warga, Didi juga meminta pemerintah menggelar operasi pasar atau pasar murah. Dengan dua cara ini, tentu akan mempengaruhi harga beras. “Kalau ada pelaksanaan operasi pasar, pedagang pasti tidak akan menahan stoknya. Apalagi kalau ada pasar murah, harga beras akan turun. Pemerintah harus turun tangan,” pintanya. Terpisah, Pemilik PB Sumber Sri, Desa Wanakaya, Kecamatan Haurgeulis, Sukri mengungkapkan, tingginya harga beras didorong menipisnya gabah simpanan petani seiring datangnya musim paceklik. Memasuki pertengahan bulan sampai dengan akhir Februari menjadi puncak kenaikan harga beras. Harga beras akan kembali turun pada bulan berikutnya menyusul datangnya musim panen padi di sejumlah daerah. Kenaikan harga beras sudah diprediksi oleh Rusnadi, bandar gabah asal Kecamatan Anjatan. Dia menuturkan, harga beras bisa berada di kisaran Rp12 ribu per kilogram karena harga gabah kering giling saat ini sudah mencapai Rp6.400/kg. Dia menduga melambungnya harga ini dipicu oleh ulah spekulan yang sengaja membeli beras dalam jumlah banyak dari Indramayu untuk ditarik ke luar daerah, terutama memenuhi permintaan pasar di kota-kota besar. Akibatnya, stok beras di Indramayu berkurang sehingga terjadi kelangkaan. (kho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: