Rusia Kirim Tank dan Pasukan ke Ukraina

Rusia Kirim Tank dan Pasukan ke Ukraina

KIEV - Pertempuran di Ukraina Timur kian memanas pasca gencatan senjata Minggu (15/2). Militer Ukraina menegaskan, selama sehari kemarin (20/2), pemberontak pro-Rusia telah menyerang setidaknya 49 kali di wilayah-wilayah yang dikuasai pemerintah. Serangan itu dilakukan dengan menggunakan roket, artileri, serta kendaraan tempur. “Jumlah serangan ini menunjukkan bahwa para pemberontak tersebut tidak ingin sepenuhnya melakukan gencatan senjata,” ujar juru bicara militer Ukraina Anatoly Stelmach kemarin. Kota Mariupol merupakan salah satu wilayah yang banjir serangan. Mayoritas kota yang berbatasan langsung dengan Laut Azov itu masih dikuasai pemerintah. Militer Kiev takut kota yang posisinya strategis tersebut bakal dijadikan pusat serangan selanjutnya oleh para pemberontak. Debaltseve yang menjadi medan tempur utama selama beberapa minggu belakangan ini telah dikuasai pemberontak. Pemberontak mengklaim, untuk mempertahankan kota itu, militer Kiev telah kehilangan 3.088 nyawa tentaranya. Rabu (18/2) tentara Ukraina mulai ditarik mundur secara berkala dari kota yang menghubungkan Donetsk dan Luhansk tersebut. Dua wilayah itu lebih dulu dikuasai pemberontak pro-Rusia. Dengan dikuasainya Debaltseve, separatis bisa kian kuat. Sebab, kini wilayah-wilayah yang mereka kuasai telah terhubung. Stelmach juga menegaskan, Rusia terus mengirimkan tambahan tank-tank dan pasukan ke wilayah Ukraina selama gencatan senjata berlangsung. Tank dan pasukan tambahan itu menuju Kota Novoazovsk, Donetsk. Kota tersebut tahun lalu dikuasai pemberontak. Tidak tertutup kemungkinan, tank dan pasukan dari Rusia itu bakal menuju Mariupol untuk menyerang Kiev. Jika seluruh kota di sepanjang Laut Azov dikuasai pemberontak, nanti mereka bisa terhubung dengan Crimea. Tahun lalu Crimea diambil alih Rusia. “Dalam beberapa hari ini, meski sudah ada kesepakatan gencatan senjata, peralatan militer dan amunisi terlihat menyeberang dari Rusia ke Ukraina,” terang juru bicara militer Ukraina Andriy Lysenko. Ada lebih dari 20 tank, 10 rudal dan beberapa kendaraan yang dipenuhi dengan tentara. Sampai kemarin, Rusia belum memberikan tanggapan terkait dengan hal itu. Jika informasi tersebut benar, bisa jadi gencatan senjata kali ini dipastikan gagal. (Reuters/AP/AFP/Press TV/sha/c23/ami)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: