Warga Perbatasan Keluhkan Infrastruktur

Warga Perbatasan Keluhkan Infrastruktur

SUSUKANLEBAK – Warga Losari yang berbatasan langsung dengan Jawa Tengah mengeluhkan pemerataan pembangunan. Bahkan karena infrastruktur di wilayah perbatasan kurang, tidak sedikit warga Losari yang menyebrang ke Jawa Tengah. Warno Sutrisno, salah warga Losari mengatakan, memang pembangunan di Losari masih dirasa sangat kurang. “Pembangunan di Losari masih gini-gini saja. Saya rasa sebagai daerah perbatasan baik itu perbatasan provinsi maupun kabupaten masih sangat kurang. Kita lihat di Tawangsari dan desa-desa lain, itu jalan, wah rusak. Apa ini yang dinamakan sebagai daerah perbatasan,” ujar Warno kepada Radar, kemarin. Bahkan menurut Warno, banyak juga warga Losari yang menyebrang ke Jawa Tengah untuk pemenuhan kebutuhan hajat hidup. “Losari itu ada satu Mas, menurut saya. Banyak juga warga Losari (Cirebon Jabar, red) yang contoh berobat ke Losari Jateng. Warga belanja di pasar Losari Jateng dibandingkan di Kabupaten Cirebon sendiri,” katanya. Terkait keluhan warga, anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Ganiwati mengatakan, pihaknya akan mendorong pemprov untuk lebih memprioritaskan pembangunan di daerah perbatasan. “Daerah perbatasan ke depan akan menjadi prioritas. Karena daerah perbatasan mencerminkan awal dari provinsi kita, Jawa Barat. Jadi kayak Losari itu kan menjadi pintu utama dari Jawa tengah ke Jawa Barat; orang bisa melihat gambaran secara menyeluruh tentang Jawa Barat. Seperti wilayah Losari ini harus jadi perhatian utama Pemprop Jawa Barat,” ujar Ganiwati, kemarin. Menurutnya, pembangunan daerah perbatasan harus lebih dibedakan dengan wilayah lainnya. “Pertama harus dibuat gerbang perbatasan yang memadai. Kedua, infrastruktur dan pembinaan dimasyarakat setempat harus lebih oke,” ujar Ganiwati di sela-sela reses kemarin. Pihaknya tidak ingin ada warga perbatasan yang kecewa dengan pembangunan. Sehingga warga lebih memilih ke Jawa Tengah dibandingkan dengan Jawa Barat. “Jangan sampai misalkan tentang kese­hatan, karena di Jawa Barat tidak terpenuhi dengan baik kemu­dian menyebrang sedikit, padahal sudah masuk wila­yah Jawa Tengah. Kalau Jawa Tengah ke Jawa Barat enggak apa-apa, berartikan Jawa Barat lebih oke dari Jawa Tengah. Yang penting jangan sampai warga kita (Jawa Barat, red) berobat ataupun menggunakan fasilitas dari Jawa Tengah,” tuturnya. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: