Uniku Gelar Wisuda Hari Ini
Diikuti Ratusan Mahasiswa, Dipusatkan di Gedung Student Centre KUNINGAN – Sebanyak 418 mahasiswa angkatan ke-17 Universitas Kuningan (Uniku) dari berbagai fakultas, hari ini (25/2) akan diwisuda. Rencananya, prosesi wisuda tersebut akan digelar di Gedung Student Centre Uniku. Dijadwalkan, Bupati Kuningan, Hj Utje Ch Suganda dan tamu undangan bakal menghadiri acara wisuda. Pembantu Rektor III Uniku, DR Dikdik Harjadi mengatakan, untuk wisuda sekarang, tercatat ada 421 mahasiswa yang sudah menyelesaikan pendidikan akademisnya. “Untuk mahasiswa sebagai pengantin wisuda berasal dari empat fakultas. Seperti dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Kehutanan (FHut), Fakultas Komputer (FKom), dan Pasca Sarjana. Calon wisudawan memang telah mengikuti proses pendidikan sebelumnya. Jadi di tingkat strata satu ini, mereka sudah berhasil dalam mengikuti kegiatan di perkuliahan,” katanya kepada Radar, kemarin. Dikdik menyebutkan, jumlah wisudawan terbanyak itu dari FKIP, yakni sebanyak 279 wisudawan, kemudian dari FKOM sebanyak 103, serta Pascasarjana sebanyak 34 wisudawan dan FHUT sebanyak 5 wisudawan. “Ini sebagian kecil saja mahasiswa yang sudah menyelesaikan studinya. Untuk wisuda akbar biasanya pertengahan tahun. Kepada mahasiswa-mahasiswi yang hari ini diwisuda, kami ucapkan selamat dan semoga sukses dalam karir,” ujar Dikdik. Sementara, Rektor Uniku DR H Iskandar MM menerangkan, para lulusan merupakan salah satu perwujudan bentuk tanggung jawab Uniku kepada bangsa dan negara, sekaligus merupakan wujud karya utama Uniku. Iskandar juga menyampaikan selamat atas keberhasilan anak didiknya dalam menyelesaikan pendidikan di Uniku. “Saya juga menyampaikan salam hormat dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang tua dan keluarga wisudawan yang telah berhasil mendampingi dan mendorong putra-putrinya sehingga berhasil menyelesaikan studi. Terima kasih yang tak terhingga atas kepercayaan yang diberikan kepada kami. Kami telah berupaya untuk memberikan yang terbaik bagi mereka. Namun apabila masih ada hal-hal yang jauh dari harapan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya,” paparnya. Menurut Iskandar, upacara wisuda merupakan ritual penanda dari berakhirnya proses pembelajaran pada suatu tahapan pendidikan. Namun para wisudawan harus ingat, di depan banyak tahapan-tahapan lain menunggu untuk dilalui. Tantangan yang akan hadapi para wisudawan ke depan juga akan semakin berat dan kompleks. “Persaingan untuk mendapatkan tempat di dunia kerja akan semakin keras dan sulit. Tidak saja harus mengalahkan para pesaing sesama anak bangsa, tapi juga harus mengalahkan para pesaing dari mancanegara,” tegas Iskandar. Hal ini berkaitan dengan bakal diterapkannya Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA akhir tahun ini. Dan pada tahun 2020 nanti, Masyarakat Ekonomi Asia Pasifik atau APEC direncanakan akan mulai berlaku. Komunitas-komunitas ekonomi regional akan semakin mewarnai kehidupan antar bangsa pada berbagai belahan dunia. Secara ekonomi dan sosial budaya, dunia akan semakin terintegrasi, dan sementara itu, batas-batas antar bangsa akan semakin memudar. Dalam iklim seperti itulah, kalian, akan hidup dan mempertahankan kehidupan. “Harus juga disadari bahwa bekerja itu tidak berarti harus menjadi pekerja formal pada pemerintah atau perusahaan-perusahaan yang ada. Berwirausaha adalah peluang lain yang terbuka lebar saat ini. Bahkan melalui wirausaha mungkin para wisudawan akan menjadi lebih berhasil. Banyak sekali bukti yang bisa kita temukan di masyarakat, betapa dengan menjadi wirausaha seseorang bisa menjadi lebih makmur dan lebih bermakna hidupnya,” ungkapnya. Berwirausaha, sambung dia, merupakan fase yang berarti ”mengejar kesempatan untuk mewujudkan perbaikan, meskipun sumber daya yang tersedia terbatas”. Perbaikan itu bisa di bidang ekonomi, budaya, pendidikan, dan bidang-bidang sosial lainnya. “Seorang wirausaha adalah seorang yang memiliki kerendahan hati untuk senantiasa mencermati lingkungannya. Dia berusaha untuk melihat peluang sekecil apapun itu. Dia berusaha untuk melihat secara berbeda dari yang biasa orang lain lakukan. Dia juga orang yang sabar, tekun, telaten, dan tahan banting. Dia bersedia mencoba dan mensyukuri bila gagal untuk memulai lagi dengan lebih baik. Dia tidak takut gagal dan memandang risiko adalah sebuah keniscayaan. Dia memiliki karakter untuk menjadi seorang pemenang,” paparnya. (mus/opl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: