Puting Beliung Sapu Tiga Kecamatan
KUNINGAN - Selasa malam (24/2) sekitar pukul 18.15-18.45, lima desa yang tersebar di tiga kecamatan disapu angin puting beliung. Dari kejadian itu, 43 rumah rusak. Bukan hanya rumah, bangunan sekolah pun rusak. Begitu juga musala, kandang ayam, dan jalan. Bahkan ada pohon yang tumbang. Padahal, sapuan puting beliung tidak lama, hanya beberapa detik saja. Adapun lima desa yang disapu puting beliung yakni Desa Panyosogan Kecamatan Luragung. Di desa ini ada 16 rumah rusak baik tertimpa pohon maupun genting dan asbes yang tersapu angin. Kejadian tersebut meratakan rumah di empat dusun. Angin kencang juga menyebabkan SDN 1 Panyosogan rusak. Ada dua ruang yang rusak parah akibat tertimpa pohon. Sedangkan untuk musala hanya bagian gentingnya saja. Sementara jalan dusun yang terletak di Dusun III ikut rusak, panjangnya 20 meter dan lebar 1,5 meter. Kemudian, bencana juga terjadi di Desa Cikandang Kecamatan Luragung dimana sembilan rumah dan satu kandang sapi mengalami kerusakan karena tertimpa pohon besar. Dalam waktu bersamaan, di Dusun Pahing Desa Geresik Kecamatan Ciawigebang ada tujuh rumah yang rusak. Untuk Dusun Kliwon Desa Kramatmulya Kecamatan Ciawigebang, ada 11 rumah yang rusak akibat tertimpa pohon. Bahkan di desa itu kabel listrik melintang ke jalan sehingga tidak bisa dilewati kendaraan. Sementara di Dusun Pahing Desa Cihideung Girang Kecamatan Cidahu, puluhan pohon tumbang yang menyebabkan tertutupnya akses jalan. Untungnya, tidak ada rumah yang tertimpa pohon. Dalam kejadian bencana tersebut tidak ada korban jiwa karena warga bisa menyelamatkan diri. Mengenai kerugian BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kuningan masih menghitungnya. Tim dari BPBD sendiri sejak ada laporan pada Selasa malam langsung terjun ke lapangan. Namun, untuk proses pembersihan pohon, baru dilakukan pada Rabu pagi kemarin (25/2). Tim BPBD yang dipimpim Kepala Pelaksana Agus Mauludin SE, Kasi Kedaruratan dan Logistik (Ratlog) Ayif dan Staf Pelaksana Sopyan, serta para relawan langsung melakukan pendataan dan pembersihan. Mereka dibantu warga bahu membahu melakukan perbaikan. “Sebenarnya kalau hujannya sih tidak besar. Begitu juga sapuan angin yang hanya sebentar saja. Andai anginnya bertiup lama, mungkin akan lebih parah lagi kerusakannya,” ucap Agus kepada Radar, kemarin (25/2). Menurut mantan sekdis koperasi dan UKM ini, pihak BPBD selain terjun ke lapangan untuk membantu, juga memberikan bantuan ganti rugi. Untuk bantuan pastinya harus didata lebih lengkap. Pihaknya langsung mengimbau kepada warga agar menebang pohon di depan rumah karena jika ada angin kencang tidak punya risiko lebih besar. Untuk tiga kecamatan, lanjut dia, memang selama ini termasuk wilayah langganan puting beliung. “Setelah nyaris dua minggu tidak ada bencana, Kuningan kembali diguncang bencana,” urainya. “Meski cuaca saat ini sudah mulai panas, namun kami tetap waspada karena bila mengacu pada siaga bencana, waktunya hingga tanggal 31 Maret. Memang masa rawan bencana adalah bulan Desember dan Januari ketika curah hujan tinggi,” ucap Agus. (mus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: