Usia 3 Tahun Hanya Berbobot 6,5 Kg dan Tinggi 62 Cm

Usia 3 Tahun Hanya Berbobot 6,5 Kg dan Tinggi 62 Cm

Nestapa Gufron, Balita Pengidap Penyakit Langka Mulanya diduga gizi buruk, Gufron (3) balita asal Desa Kemlaka Gede , Kecamatan Tengahtani, nahas mengidap penyakit langka. Akibatnya, perkembangan biologis maupun psikologis buah hati pasangan Syarifudin dan Nurhasanah ini terhambat. Anehnya, Gufron dinyatakan normal saat didiagnosa dokter. Oleh: Mohamad Junaedi, Tengahtani   Ditemui sejumlah anggota DPRD Kabupaten Cirebon didampingi tim badan pembentukan peraturan daerah (bapperda) dan Pemerintah Kecamatan Tengahtani serta Pemerintah Desa Kemlaka Gede , Nurhasanah membeberkan kronologis yang menimpa anak sulungnya. Pada saat lahir, Gufron mengalami perkembangan cukup normal layaknya bayi pada umumnya. Namun, saat memasuki usia 4 bulan, bayi laki-laki berkulit putih ini mengalami diare. “Saat itu, saya bawa ke bidan desa setempat dan dikasih obat, tiba-tiba perutnya membesar kaya ingin pecah,” bebernya sambil berkaca-kaca. Tanpa pikir panjang, Gufron mungil langsung dibawa lari ke dokter umum terdekat sembari membawa obat yang diberikan bidan tersebut. Oleh dokter yang menangani saat itu, Nurhasanah dimarahi karena obat yang dikonsumsi Gufron. “Dokter tidak memberi obat dan merujuk anak saya untuk dibawa ke rumah sakit,” ucapnya. Berdasarkan rujukan tersebut, Nurhasanah membawa lari Gufron ke RSUD Gunung Jati untuk dirawat agar mendapatkan penanganan medis yang memadai. Setelah dirawat selama 4 hari, perut buncit Gufron pun mulai kempis. Selang beberapa lama, Nurhasanah mulai curiga dengan perkembangan bobot tubuh anaknya yang tak kunjung menambah. “Dua bulan setelah di rawat di Rumah Sakit Gunung Jati, bobot tubuhnya tidak gemuk-gemuk. Saya check up lagi ke dokter yang sama saat merawat dulu,” terangnya. Pada saat kembali dikonfirmasikan kepada dokter yang dulu menangani, Gufron didiagnosa memiliki ganguan pada kelenjar endokrin dan harus dirujuk ke RS Hasan Sadikin Bandung. Mengingat keterbatasan peralatan di RSUD Gunung Jari. Berdasarkan hasil rujukan tersebut, Nurhasah pun langsung menuju RS Hasan Sadikin untuk mengetahui penyakit apa yang menyerang buah hatinya itu. “Saat diperiksa dari ujung kepala sampai kaki dinyatakan normal,” tambahnya. Setelah dinyatakan normal, akhirnya Nurhasanah diminta dokter untuk pasrah pada ketentuan jalan takdir. “Kata dokter di Bandung, sudah jangan dibawa ke dokter lagi, mudah-mudahan dikemudian hari ada perkembangan yang cukup signifikan,” ungkapnya. Diakuinya, untuk asupan makanan Gufron tidak mengalami kesulitan. Bahkan Nurhasanah mengatakan, anaknya tidak pernah sakit pasca dirawat di RSUD Gunung Jati. “Kalau saya sakit, dia tidak sakit,” ucapnya. Di usia 3 tahun Gufron hanya memiliki bobot tubuh 6,5 kg dan tinggi 62 cm. Untuk berkomunikasi dengan Nurhasanah, Gufron baru bisa berucap sedikit kosakata dan belum bisa berdiri. “Ya saya hanya bisa pasrah, semoga diberi jalan yang terbaik,” pungkasnya. (jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: