Rp10 Miliar untuk Perbaikan Bendungan
INDRAMAYU– Untuk meningkatkan produksi pangan nasional, pemerintah memprioritaskan membangun dan mempebaiki infrastruktur pertanian. Termasuk di dalamnya membangun dan memperbaiki bendungan, waduk maupun embung dan saluran irigasi. “Ketika infrastruktur bisa memadai dan tersedia dengan baik, aktivitas dan produksi pertanian akan tertunjang dengan baik,” ujar Anggota Komisi V DPR RI, Drs Yosep Umarhadi Msi, kepada Radar, saat meninjau Bendungan Karet di Desa Pangkalan, Kecamatan Losarang, Selasa (3/3). Kunjungan wakil rakyat asal Daerah Pemilihan Kota, Kabupaten Cirebon dan Indramayu sekaligus memenuhi agenda reses masa persidangan pertama tahun 2015. Yoseph juga mengunjungi tanggul Sungai Cimanuk yang longsor di Desa/Kecamatan Jatibarang. Kemudian, tinjauan lapangan dilanjutkan ke Waduk Bubur Gadung Desa Loyang Kecamatan Cikedung, Bendungan Sumur Watu dan longsor di Desa Cikawung Kecamatan Terisi. Politisi PDI Perjuangan tersebut mengatakan, Kabupaten Indramayu yang merupakan daerah pertanian terbesar di Jawa Barat, perlu diperhatikan ketersediaan infrastukturnya. Itu sebagai upaya, agar produktivitas pertanian di daerah ini bisa optimal. Terlebih lagi, pemerintah akan menghapus impor beras. “Salah satunya bendungan karet di Pangkalan, Kecamatan Losarang ini. Bendungan ini perlu mendapatkan perhatian, karena mengairi ribuan hektare sawah diempat kecamatan. Tahun ini, bendungan karet ini akan diperbaiki atas persetujuan DPR melalui Komisi V, digelontorkan anggaran Rp10 miliar untuk perbaikan. Tentunya, selain mengatasi kekeringan juga menangulani banjir,” bebernya. Menurut Yoseph, perbaikan pada bendungan karet tesebut selain dari usulan para petani juga melihat terjadinya banjir besar awal tahun 2014. Pemerintah perlu segera melakukan perbaikan agar masalah banjir dan kekeringan di Pantura bisa diatasi. Kuwu Desa Pangkalan, Bukhori SE menyambut baik rencana perbaikan bendungan karet yang berlokasi di desanya. Dijelaskan Bukhori, bendungan tersebut tidak hanya membantu mengairi areal persawahan yang luasnya lebih dari seribu hektare. Bendungan karet itu juga bisa menanggulangi banjir yang selalu terjadi di musim hujan. Bendungan karet tersebut sangat vital karena mengairi 18 desa di empat Kecamatan, yakni Losarang, Cantigi, Lohbener dan Lelea. “Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah. Mudah–mudahan setelah bendungan karet ini diperbaiki masalah kekeringan dapat tertanggulangi,” ungkap Bukhori, bersama kuwu lainnya di Kecamatan Losarang. Kepala Satuan Kerja (Satker) Pelaksana Jaringan dan Pemanfaatan Air Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung, Bebbi Hendra Wibawa menambahkan, Bendungan Karet Pangkalan, merupakan salah satu infrastruktur pengairan di wilayah kerjanya yang akan diperbaiki. Untuk bendungan Sumur Watu, Terisi,dan Waduk Bubur Gadung, kini dalam masa perawatan, karena pekerjaannya telah selesai. Sementara tanggul jebol, akan diupayakan untuk segera diatasi. Alokasi anggaran untuk pembangunan dan perbaikan infrastruktur pengelolahan sumber daya air, pada tahun 2015 untuk BBWS Cimanuk-Cisanggarung sebesar Rp1,3 triliun. Dan dari anggaran tersebut lebih besar digelontorkan untuk pembangunan Waduk Jati Gede. “Sekitar Rp900 miliar, terserap ke pembangunan Waduk Jati Gede. Sisanya pembangunan dan perbaikan di daerah lainnya di wilayah keja kami. Besarnya anggaran untuk infrastruktur pertanian tersebut, karena pemerintah memprioritaskan infrastruktur pertanian. Pemerintah ingin produksi pangan di Indonesia meningkat,” jelasnya, didampingi Kepala Seksi Operasional BBWS Cimanuk Cisanggarung, H Kasno. (kom)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: