Pemkab Padatkan Penyaluran Raskin
SUMBER - Pemerintah Kabupaten Cirebon terus berupaya untuk menekan harga beras yang cukup melambung tinggi. Bukan dengan operasi pasar khusus, namun Pemerintah Kabupaten Cirebon memilih untuk memadatkan jadwal penyaluran beras miskin (raskin). Karena alokasi raskin bulan Februari-Maret akan disalurkan dalam waktu yang berdekatan, sehingga diharapkan kebutuhan beras masyarakat bisa terpenuhi. Sekretaris Daerah Kabupaten Cirebon H Dudung Mulyana mengatakan, setelah dilakukan koordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Bagian Perekonomian, opsi operasi pasar khusus belum muncul. Dalam koordinasi tersebut justru muncul opsi pemadatan penyaluran beras miskinlah yang harus segera dilakukan. Mengingat, hingga memasuki akhir Februari 2015 lalu, penyaluran raskin yang baru berjalan adalah alokasi bulan Januari. “Sehingga untuk alokasi Februari dan Maret kita padatkan di akhir Februari dan bulan Maret,” tuturnya, kemarin (4/3). Diharapkan dengan pemadatan penyaluran raskin, harga beras di pasaran bisa stabil. Setidaknya kebutuhan masyarakat akan beras pun bisa terpenuhi. “Pertimbangan lainnya untuk tidak menyelenggarakan operasi pasar adalah kualitas beras yang dijual adalah medium atau setara dengan raskin. Sehingga akhirnya kami memilih untuk menyalurkan raskin,” tuturnya. Jika memang setelah penyaluran raskin dilakukan harga beras masih melambung, barulah Pemerintah Kabupaten Cirebon akan mengambil langkah-langkah lain. “Nanti kita lihat kembali setelah raskin Maret dikirimkan,” tukasnya. Untuk diketahui, raskin akan disalurkan pada 176.715 rumah tangga sasaran (RTS) dengan alokasi beras 2.650.725 ton per bulan dan harga tebus Rp1.600 per kilogram. Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon H Erry Achmad Husaeri melalui Kepala Bidang Promosi dan Perdagangan E Hamdani mengatakan, untuk penyaluran raskin bulan Februari sendiri sudah berjalan 50 persen. Untuk saat ini, bagi kelurahan ataupun kecamatan yang sudah melunasi pembayaran raskin akan langsung disalurkan kembali untuk alokasi bulan Maret. “Kalau dulu, kita menunggu pelunasan seluruhnya, baru disalurkan, kalau sekarang langsung disalurkan kembali,” tuturnya. Penundaan gelaran operasi pasar sendiri, kata dia, dilakukan juga atas dasar koordinasi dan masukan dari pihak kecamatan. “Sekarang kita padatkan penyaluran raskin terlebih dahulu. Setelah itu kita lihat apakah harga beras ini tetap tinggi atau seperti apa,” tuturnya. Sementara itu, berdasarkan data yang ada di disperindag, untuk beras jenis Cianjur kembali mengalami kenaikan menjadi Rp11.200 dari sebelumnya Rp10.500. Untuk beras jenis Cisadane pun mengalami kenaikan sebesar Rp1.000 menajdi 11.200 dari Rp10.200. Jenis beras seperti IR 64 dan ramos pun masih mengalami kenaikan sebesar Rp500, masing-masing Rp11.000 dari Rp10.500. (kmg) HARGA BERAS Raskin - Raskin akan disalurkan pada 176.715 RTS - Alokasi beras 2.650.725 ton per bulan - Harga tebus Rp1.600 per kilogram Beras di pasaran - Beras jenis Cianjur mengalami kenaikan sebesar Rp700 menjadi Rp11.200 dari Rp10.500 - Beras jenis Cisadane mengalami kenaikan sebesar Rp1.000 menajdi 11.200 dari Rp10.200 - Jenis beras IR 64 dan ramos mengalami kenaikan sebesar Rp500, masing-masing menjadi Rp11.000 dari Rp10.500
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: