Sutikno Hadang Langkah Toto
Partai Demokrat Minta Golkar Tidak Kegenitan Soal Kandidat Wawali KEJAKSAN – Pencalonan Ketua DPD Partai Golkar (PG) Kota Cirebon, Ir Toto Sunanto sebagai wakil walikota sepertinya bakal menemui jalan terjal. Pasalnya, Wakil Ketua DPD PG Sutikno SH MH dan timnya diam-diam mulai melakukan komunikasi sekaligus pendekatan khusus kepada kandidat E-1, Drs H Nasrudin Azis SH. Jika tidak bergerak lincah, maka langkah Toto terancam dihadang Sutikno. Ketua Fraksi PD M Handarujati Kalamullah SSos mengungkapkan, selama ini semua nama yang berkembang di media hanya wacana. Tapi, ada satu nama yang mulai meminta komunikasi langsung dengan wakil walikota untuk menjadi pendampingi Azis pasca menjadi walikota definitif. “Dia namanya Sutikno, jabatannya wakil ketua DPD PG. Sutikno terang-terangan minta jadwal ingin ketemu dengan pak Azis untuk menjadi wakilnya,” ujar Andru sapaan akrab Handarujati kepada Radar, Jumat (6/3). Menurutnya, Sutikno memiliki langkah baik ingin bertemu dengan Azis untuk menyamakan persepsi mulai dari visi dan misi membangun Kota Cirebon atas munculnya beberapa calon dari partai pengusung, apalagi dalam satu partai akan menjadi bahan pertimbangan oleh Azis. Artinya, jangan sampai setelah dipilih menjadi E2 justru menjadi resisten di internal partai. Sebab, bagaimanapun juga kepengurusan partai harus dapat sinergi dengan Pemerintah Kota Cirebon. “Terkait keinginan dari temen-temen pengusung sah-sah saja kalau mereka mengusulkan nama calon E2-nya. Tapi, akan tetap menjadi bahan pertimbangan pak Azis di internal partai. Karena pada prinsipnya, berpolitik dan menjalankan roda pemerintahan itu harus diterima oleh semua lapisan masyarakat,” ucapnya. Wakil Sekretaris DPC PD itu mengungkapkan, selama ini belum ada dari politisi, tokoh masyarakat, maupun eksekutif yang berkomunikasi membicarakan untuk menjadi pendampingnya setelah dilantik menjadi walikota definitif. Tapi, ketika Azis sudah mengambil keputusan siapa pendamping beliau selama menjalankan roda pemerintahan, maka PD Kota Cirebon dan fraksi PD akan mengamankan hasil keputusan Azis. “Apapun resikonya. Kami akan lindungi pa Azis. karena ini adalah resiko politik,” jelasnya. Terpisah, Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Asep Dedi mengatakan, keputusan definitif walikota dan pelantikannya masih dalam proses. Artinya, pemerintah kota masih menunggu sinyal dari kemendagri. Namun, untuk berkas-berkas pengusulan E1 yang sebelumnya ada di pemerintah provinsi, hari ini (kemarin, red) sudah ada di kemendagri. “Dari mendagri sudah ditandatangan, tinggal keputusan mendagri saja. Ya mungkin dalam waktu dekat segera kita umumkan setelah ada keputusan dari kemendagri. Tapi, untuk masalah E2, sudah bukan menjadi ranah kami,” singkatnya. Terpisah, pengurus Partai Demokrat Kota Cirebon, H Ayatulloh Roni SE berharap pihak-pihak tertentu yang berkeinginan maju menjadi wakil walikota untuk tidak kegenitan, tanpa terkecuali Partai Golkar yang sudah mengusung nama Toto Sunanto. Padahal wakil walikota Nasrudin Azis sampai sekarang belum membicarakan nama-nama yang akan mendampinginya. “Kalau Partai Demokrat dan PPP mau, terus yang lain bagaimana?” kata Roni balik bertanya. Roni kembali menegaskan, pihaknya tidak akan meninggalkan Partai Golkar, tapi Golkar juga tidak memaksakan kehendak memasukkan nama yang mereka inginkan. Apalagi Nasrudin Azis sudah menegaskan dia akan memilih wakil yang bisa diajak bekerjasama dengan baik. “Pokoknya apa kata Papi Azis,” kata Roni singkat. Terpisah, mantan Ketua Tim Kampanye Pemenangan Ano Azis, R Panji Amiarsa SH MH mengaku setuju apabila Nasrudin Azis memilih wakilnya dari partai pengusung. Apalagi partai pengusung seperti Golkar, Demokrat dan PPP sudah berjuang memenangkan pasangan Ano-Azis, maka tetap harus solid dan memikul tanggung jawab ke depan, tentu di antaranya secara bersama-sama menentukan figur yang kompeten dan tepat mendampingi Azis. “Siapapun yang diajukan, yang terpenting calonnya dari partai pengusung,” tegas Panji. Lebih jauh Panji menjelaskan, figur calon pendamping Azis mesti cocok dan sehati dengan Azis. Bagaimana calonnya harus mampu bekerjasama dengan baik untuk menuntaskan sisa waktu ke depan, maka dibutuhkan chemistry dan kemampuan komunikasi politik yang bagus dan berorientasi pada tujuan bersama mewujudkan hakekat visi misi Ano Azis. Sementara itu, kemunculan nama staf ahli bidang politik Drs Abidin Aslich sebagai salah satu kandidat wakil walikota yang akan mendampingi Drs Nasrudin Azis tampaknya tidak bisa dipandang sebelah mata. Hanya saja Staf Ahli walikota bidang politik, Drs Abidin Aslich saat dikonfirmasi langsung mengelak memberikan keterangan. “Wah saya gak mikir ke sana,” elak Abidin. Terpisah, Ketua DPRD Edi Suripno MSi menjelaskan, setwan bersama setda sudah mengirimkan berkas-berkas kepada Mendagri melalui Gubernur. Berkas tersebut perihal wafatnya walikota Ano Sutrisno, hingga berita acara pemberhentian dengan hormat walikota Ano sutrisno melalui rapat paripurna. Berkas lain yang dikirim juga melampirkan surat keterangan sehat wakil walikota Nasrudin azis, kemudian SK saat pelantikan 16 April 2013 juga dilampirkan. “Sekitar 14 items yang dilampirkan dan dikirimkan ke mendagri melalui gubernur Jawa Barat hari Rabu 4 Maret 2015,” ujar Edi. (sam/abd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: