Anggarkan 3 Persen APBD untuk KNPI
KUNINGAN - Kepemimpinan DPD KNPI Kuningan resmi bergeser. Cecep Hendie sebagai ketua terpilih periode 2014-2017, Senin (9/3) dilantik dalam suasana khidmat oleh Ketua KNPI Jawa Barat, Husni di Gedung Pemuda Kuningan. Usai dilantik, dilakukan serahterima jabatan (sertijab) dari Ketua Demisioner H Uus Yusuf kepada Cecep Hendie. Aplaus besar pun diberikan kepada keduanya, baik dari bupati, unsur muspida, para pejabat, pengusaha, tokoh ulama dan tokoh masyarakat yang menyaksikan langsung prosesi pelantikan. Semangat tinggi kemudian digelorakan paduan suara atraktif mahasiswa Uniku. Menyusul penampilan Seni Karinding dari pemuda-pemudi Kuningan. Tak kalah istimewa, selain disaksikan Bupati Kuningan Hj Utje Ch Suganda, seluruh mantan ketua KNPI Kuningan turut hadir. Mereka seolah menunjukkan dukungan positif kepada kepengurusan KNPI baru. Kepengurusan KNPI periode ini lebih ramping dibanding periode lalu. Dari jumlah pengurus 100 personil menjadi hanya 99 personil. Angka 99 diambil dengan filosofi 99 Asmaul Husna. Maka, pelantikan pun mengambil tanggal 9 sebagai positifnya simbol angka 9 bagi kepengurusan KNPI periode 2014-2017. “Proses demokrasi KNPI telah selesai. Saya bangga dengan proses demokrasi tersebut karena telah menghasilkan sosok pemimpin sangat laik,” tandas H Uus Yusuf dalam pidatonya. Uus yang kini Anggota Fraksi PPP DPRD Kuningan mengaku sangat mengenal betul Cecep Hendie. Dia meyakini Cecep akan mampu membawa KNPI ke depan lebih maju lagi. Begitu juga melihat komposisi pengurus periode saat ini yang dihuni para kader terbaik OKP dan PK, akan menjadi modal besar sukses KNPI ke depan. Ketua DPD KNPI Kuningan, Cecep Hendie mengatakan bahwa proses pelantikan merupakan bagian tak terpisahkan dari regenerasi kepengurusan KNPI Kuningan sesuai amanah organisasi. Proses ini bersifat sakral. “Ini juga proses awal kita mengabdi untuk memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan pemuda,” imbuh Cecep. Ketua KNPI Jawa Barat, Husni menegaskan bahwa KNPI merupakan kawah chandra di muka. Berbagai persoalan dan latarbelakang ada di KNPI. Tapi semua bisa diselesaikan oleh kemampuan luar biasa KNPI. Konsekwensinya para pengurus KNPI yang berasal dari bendera berbeda, harus rela melepas benderanya setelah berada di KNPI. “Pererat pemuda menjadi satu dalam naungan KNPI,” pinta Husni. Dia setuju dengan target KNPI Kuningan periode sekarang untuk mempersiapkan kader muda dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Sudah waktunya KNPI sekarang berpikir wirausaha. Bidang politik sudah ada DPRD, jabatan politik pun ada bupati. Tapi tidak semua orang bisa menjadi pengusaha. Untuk hal itu, dukungan nyata pemerintah mendesak dibutuhkan. Di kongres, DPP KNPI telah menyepakati penganggaran APBD buat KNPI sebesar 3 persen. Jika di Kabupaten Kuningan, berarti mencapai Rp600 juta per tahun. Kenyataannya, Kuningan dialokasikan Rp200 juta tapi masih kurang. “Kita akan ajukan ke presiden kaitan anggaran 3 persen untuk KNPI dari APBD. Ini penting karena pemuda adalah harapan bangsa,” tegasnya. (tat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: