Harga Pupuk Urea Masih di Atas HET
Berangsur Turun, Giliran Anti Hama yang Naik PATROL– Petani menyambut baik harga pupuk bersubsidi mengalami penurunan. Meski harganya masih diatas Harga Eceran Tertinggi (HET), namun dibandingkan dengan waktu tanam sebelumnya, petani kini mengaku lega. Saat ini petani membeli pupuk urea bersubsidi di kisaran Rp185-190 ribu per kuintal. Sementara harga resmi yang ditetapkan oleh pemerintah atau HET Rp1.800 per kilogram atau Rp180 ribu per kuintalnya. Wartim (48) petani Desa Sukahaji, Kecamatan Patrol mengatakan, harga pupuk bersubsidi terus mengalami penurunan. Sebelumnya, Rp200 ribu per kuintal. Bahkan pada saat musin tanam gadu 2014 lalu, petani membeli pupuk urea mencapai Rp230 ribu perkuintalnya. “Itupun barangnya sulit sekali didapatkan. Saat itu petani resah, karena sangat membutuhkan pupuk. Sekarang Alhamdulillah, hargana turun dan barangnya mudah didapatkan. Memang kalau dibandingkan dengan HET masih tinggi, selisih Rp5-10 ribu per kuintalnya. Tapi tidak mengapa, karena selisihnya sedikit ditambah tidak susah mencarinya,” kata Wartim kepada Radar, Selasa (16/3). Selain urea, harga pupuk phonska kini mengalami penurunan. Saat ini, harganya Rp230 ribu perkuintal dari sebelumnya Rp260 perkuintal. “ Turunnya hingga Rp30 ribu perkuintalnya. Lumayan dan kami merasa ringan dibuatnya,” ungkapnya. Diungkapkannya, saat ini hanya obat anti hama saja yang naik. Untuk anti hama sundep petani membelinya Rp170 ribu per botol. Padahal, harga normalnya di kisaran Rp150 ribu. “Kalau obat untuk penyubur masih tetap, yakni Rp 60 ribu per botolnya,” timpal Duladi, petani lainnya. Dirinya juga menyambut baik, turunnya harga pupuk urea dan phonska. Karena beban biaya yang dikeluarkannya berkurang. Namun, petani sangat berharap ke depan ketersediaan pupuk urea berkesinambungan. “ Saat ini pupuk sangat dibutuhkan, karena sedang proses pertumbuhan. Sekitar satu bulan lagi masanya pembuahan,” kata Duladi. (kom)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: