Dua Kursi Berpotensi Jadi Rebutan
Pasca Ditariknya Pengurus DPC ke DPD PDIP KUNINGAN – Rupanya, bukan hanya H Aang Hamid Suganda saja yang mendapatkan penghormatan untuk menempati struktur kepengurusan di DPD PDIP Jawa Barat. H Acep Purnama MH pun mendapat kepercayaan untuk masuk keanggotaan Dewan Pertimbangan Daerah (Deperda) PDIP Jabar. Kedua tokoh senior partai moncong putih tersebut kini berjuluk big bos dan bos besar. Kabar ini disampaikan Sekretaris DPC PDIP Kuningan, Tresnadi, sepulangnya dari Bandung mengikuti Konferda PDIP Jabar, kemarin (19/3). Dia membenarkan masuknya nama H Aang Hamid Suganda dalam rekomendasi tiga besar dari DPP. Hingga dirinya kini dipercaya untuk menduduki jabatan wakil ketua bidang pemenangan pemilu di bawah kepemimpinan Ketua DPD PDIP Jabar, TB Hasanudin. Selain itu, Tresnadi menyebutkan pula nama H Acep Purnama MH, mantan ketua DPC PDIP Kuningan. Politisi yang menjabat Wabup Kuningan tersebut masuk keanggotaan Deperda Jabar di bawah kepemimpinan Rudi Harsa Tanaya. “Personil Deperda itu kan ada 11 orang, salah satunya adalah Pak Acep Purnama. Deperda Jabar ini diketuai oleh Pak Rudi Harsa,” terang politisi yang menduduki jabatan sekretaris DPC untuk kedua kalinya itu. Dengan ditariknya dua tokoh senior ke level Jabar, di Kuningan nanti akan terdapat kekosongan pada jabatan ketua Depercab. Sampai hari ini, sebut Tresnadi, masih diduduki Aang. Selanjutnya akan dibahas apakah akan dirangkap jabatan atau justru ada pergantian. “Saya kira Depercab itu fungsinya hanya memberi saran dan pendapat baik diminta maupun tidak diminta. Jadi bisa merangkap jabatan atau mungkin bisa juga dilepaskan. Karena yang lebih legitimid itu saya kira di kepengurusan DPD dalam membina DPC-DPC,” ungkapnya. Kendati demikian, hal itu tetap akan jadi pembahasan pengurus DPC. Personil Depercab Kuningan, lanjutnya, ideal berjumlah antara lima sampai tujuh orang. Sedangkan untuk posisi ketua, bisa tetap Aang atau ada pergantian. Disinggung nama Nuzul Rachdy, dirinya menjawab belum dibicarakan. “Kita lihat nanti siapa yang cokok untuk ditempatkan,” ujar dia. Keterangan ini disampaikan Tresnadi tatkala sedang berada di ruang kerja Ketua DPRD Rana Suparman SSos yang juga menjabat ketua DPC PDIP Kuningan. Tampak pula Ketua PAC PDIP Kecamatan Hantara, Sukirman, menyusul masuk ke ruangan, Ketua Fraksi Restorasi PDIP, Nuzul Rachdy SE yang tidak masuk kepengurusan DPC pada “rezim” sekarang. Keempatnya lebih banyak memperbincangkan persoalan lain-lain. Seperti membicarakan batu akik yang kebetulan berderet cukup banyak di jemari Sukirman, ketua PAC Hantara. Pada saat masuk pada obrolan serius, tampak Rana dan Tresnadi memelankan suara mereka. Rana Suparman selaku ketua, sempat dipintai tanggapan kenapa Cecep Hendi yang masuk kepengurusan tidak dipersoalkan para PAC. Dia mengatakan, mengacu pada pedoman organisasi, pengaturan kepemilikan KTA dan keaktifan selama lima tahun di partai hanya ditujukan kepada posisi ketua. Sementara untuk pengurus di bawahnya tidak ada pengaturan secara eksplisit. “DPC diberi ruang untuk merekrut tokoh-tokoh masyarakat yang punya kekaguman terhadap idiologi partai kami,” jelasnya. Dia mengakui, SK kepengurusan DPC masih dalam proses. Pada saatnya nanti, SK tersebut akan dikeluarkan secara serentak se-Jawa Barat. Adapun usulan pergantian dua personil pengurus berdasarkan hasil pertemuan di RM Ampera Selasa (17/3), menurutnya, itu diserahkan ke DPP. Menanggapi masuknya dua tokoh senior PDIP Kuningan ke kepengurusan Jabar, Rana sebagai ketua DPC merasa bangga. Dikatakan, ternyata kader PDIP Kuningan mendapat perhatian atas prestasi dan loyalitasnya selama ini. “Ini catatan tinta sejarah bagi Kuningan yang selama ini tidak punya keterwakilan di kepengurusan DPD. Pengabdian Pak Aang di partai selama 14 tahun, ditambah darma bakti beliau selama 10 tahun sebagai bupati ternyata mendapat penilaian positif dari DPP dan DPD. Saya kira ini penilaian sangat obyektif,” beber Rana. Sama halnya dengan Acep, dia menyebutkan, pengabdian politisi yang kini menjabat wabup tersebut mendapat penghormatan untuk diminta nasihat dan sarannya sebagai anggota Deperda Jabar. Bagi Rana, semuanya itu termasuk komposisi luar biasa. Kopercab IV kemarin betul-betul sebagai bentuk regenerasi. “Ini momentum luar biasa. Di tubuh DPC terjadi regenerasi dan para tokoh senior partai mendapat penghormatan di DPD Jabar. Inilah waktunya untuk menunjukkan bahwa di Kuningan punya kekuatan prinsip sehingga mendapat penghormatan dari DPP dan DPD,” ucapnya. Tapi sebenarnya, Rana bersama jajaran kepengurusan DPC memikul beban berat dalam mencetak kader militan, matang idiologi dan punya kemantapan organisasi seperti Aang dan Acep. Keduanya dinilai oleh Rana ideal sebagai sosok kader partai. (ded)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: