Bupati Panen Raya di Desa Cihirup

Bupati Panen Raya di Desa Cihirup

KUNINGAN - Demplot (petak percontohan) petani di Desa Cihirup Kecamatan Ciawigebang kerja sama dengan PT Bayer, berbuah cukup signifikan. Dibantu penyuluh Badan Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) dan Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan (DP3), mereka mensyukuri hasil pertanian melalui panen raya, Kamis (19/3). Petani semakin bersemangat dengan hadirnya Bupati Kuningan, Hj Utje Ch Suganda. Bupati ikut memotong padi matang, hingga diacungkannya sebagai apresiasi terhadap keberhasilan para petani Desa Cihirup yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Harapan Mulya. “Panen raya ini keberhasilan demplot padi para petani di atas lahan 145 hektare,” sebut Kepala BP4K, Saduddin MSi kepada Radar. Gapoktan ini terdiri dari empat kelompok tani Desa Cihirup. Petani menggandeng PT Bayer, dibantu para penyuluhnya di lapangan. Hasilnya patut dibanggakan. Dulu sebelum demplot hanya mampu memproduksi 5,5 ton per hektare, panen raya ini mengalami peningkatan hingga 6,5 ton per hektare. Panen raya tersebut juga dihadiri oleh Wakil Bupati Kuningan, H Acep Purnama, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kuningan, Muspika Kecamatan Ciawigebang bersama para petani Desa Cihirup yang tergabung dalam Gapoktan Harapan Mulya. Utje menyatakan bahwa Kabupaten Kuningan masih tetap menjadi salah satu kabupaten swasembada beras dengan tingkat ketersediaan beras mencapai 219.327 ton atau sebesar 139 persen dari tingkat kebutuhan dalam daerah. “Dari ketersediaan tersebut, Kabupaten Kuningan menga­lami surplus beras sebanyak 87.045 ton per tahun dengan luas lahan sawah mencapai 59.636 hektare, dengan pro­duksi kurang lebih 357.078 ton,” ungkap bupati. Meski begitu, panen raya diharapkan bupati, terus mendongkrak produksi dan produktifitas padi di Kabupaten Kuningan. Sehingga, Kuningan mampu menjadi salah satu daerah pemasok kebutuhan pangan Jawa Barat maupun Nasional. “Tidak hanya itu, saya juga berharap panen raya ini mampu meningkatkan pendapatan masyarakat petani sehingga kesejahteraan penduduk Kabupaten Kuningan juga turut meningkat,” imbuh dia. Bupati membeberkan seputar kebijakan program prioritas Pemkab Kuningan. Di antaranya telah dan sedang mengakselerasi Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Dimana indikatornya adalah bidang pendidikan, kesehatan, dan peningkatan daya beli masyarakat. Kebijakan lainnya adalah meningkatan kualitas dan pelestarian lingkungan hidup. Baik berupa rehabilitasi lahan kritis, seperti melalui pembangunan kebun raya, taman kota, pembangunan setu dan program pelestarian lain. “Ada pula bidang infrastruktur dan pembangunan di bidang ketahanan pangan dengan optimalisasi pemanfaatan berbasis sumber lokal dan pembangunan LPM (Lumbung Pangan Masyarakat),” imbuhnya lagi. LPM ini sebagai lumbung cadangan pangan untuk menanggulangi kekurangan pangan, gejolak harga pangan, bencana alam, bencana sosial atau menghadapi keadaan darurat dan kritis pangan. “Dalam mempertahanan dan melindungi lahan pertanian pemerintah bersama DPR telah membuat Peraturan Daerah (Perda) tentang Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B),” kata bupati. (tat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: