Raja Assist Itu Pilih Pensiun

Raja Assist Itu Pilih Pensiun

LOS ANGELES - Pecinta basket NBA kehilangan salah seorang pemain terbaiknya. Itu menyusul keputusan pensiun yang diambil point guard kawakan Steve Nash. Peraih dua gelar MVP NBA pada 2005 dan 2006 itu pensiun pada usia 41 tahun. Pengunduran dirinya itu disampaikan melalui sebuah surat yang kemarin dirilis oleh situs theplayerstribune. “Kado terbesar dalam hidupku adalah bisa membenamkan diri ini sedalam-dalamnya di sebuah pekerjaan yang memang menjadi impianku. Bekerja keras untuk sesuatu yang benar-benar aku cintai,”  tulis Nash dalam salah satu kalimat di suratnya itu. Karier Nash selama 19 tahun di NBA begitu cemerlang. Rentetan gelar individu pernah disandangnya. Dua kali MVP berturut-turut, pencetak assist terbanyak ketiga sepanjang sejarah NBA, delapan kali All-Star hanya sedikit dari gelar yang pernah dia dapat. Meski tak pernah merengkuh trofi Larry O\'Brien alias juara NBA, Nash bakal terus dikenang sebagai salah satu point guard terbaik yang pernah dimiliki NBA dan Kanada. Nash pensiun dengan jersey Los Angeles Lakers. Musim-musim terakhirnya di NBA lebih banyak dilalui di luar lapangan karena cedera. 18 bulan lalu dia mengalami cedera patah tulang kaki kanan yang kemudian menjalar ke syaraf. Pada seri regular 2014-2015, Nash tak sempat turun di lapangan sekalipun. Awal musim 2014-2015 Nash mengumumkan musim itu adalah musim terakhirnya di NBA. Oktober lalu, dia telah divonis tak akan bisa kembali turun ke lapangan sampai akhir musim. Dia pun akhirnya menyerah dengan mengumumkan pensiun secara resmi kemarin. “18 bulan terakhir ini aku melaluinya dengan penuh kegelisahan dan stress. Aku terus berusaha untuk bisa pulih. Ini sungguh pahit. Aku sangat rindu atmosfer pertandingan. Tapi aku juga sadar mulai saat ini aku harus mulai menyibukkan diri dengan hal lain,” jelasnya. Nash tercatat sebagai point guard ketiga terbanyak yang mencetak assist dalam sejarah NBA. Tercatat sudah 10.335 assist dicetaknya selama 19 tahun berkarier di NBA sejak 1996. Selain itu, dia juga menjadi pemain dengan persentase free throw terbaik dalam sejarah NBA dengan 90,4 persen. Atlet kebanggaan Kanada ini mengawali karier NBA bersama Phoenix Suns selama dua musim. Sempat hijrah ke Dallas Mavericks selama enam musim, dia kembali berjersey Suns sebelum memutuskan berganti jersey Laker pada awal 2012. (irr/ham)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: