DPRD Klaim Belum Rapim
KUNINGAN – Kebungkaman para pimpinan DPRD Kuningan terkait kisruh Talaga Nilem di Desa Kaduela Kecamatan Pasawahan dianggap wajar. Sebab, sampai detik ini mereka belum menggelar rapat pimpinan (rapim) dalam menindaklanjuti nota Komisi II. Ini diakui sendiri oleh Ketua DPRD, Rana Suparman SSos. “Kita belum rapim, nanti kalau sudah dikasih tahu,” jawab Rana singkat lantaran sedang mengikuti studi banding Badan Musyawarah (Banmus) di Jogjakarta, kemarin (25/3). Puluhan wakil rakyat yang tergabung dalam Banmus, sejak Selasa (24/3) memang sudah berangkat ke Kota Gudeg. Disusul oleh Baperda, Rabu (25/3), dengan lokasi tujuan Pekalongan, Jateng. Untuk studi banding Badan Kehormatan (BK) ke Tangerang Selatan Banten, diundur pada akhir Maret. Kendati demikian, pantauan Radar kemarin, gedung parlemen daerah tidak terlalu sepi. Masih terlihat beberapa wakil rakyat yang ngantor. Terlebih, para pedagang kaki lima (PKL) melancarkan aksi unjuk rasa, membuat gedung dewan jadi ramai. Beberapa wakil rakyat yang terlihat ngantor antara lain H Dede Ismail SIP, H Ending Suwandi MM, H D Rusliadi MSi dan H Ujang Kosasih MSi. Terlihat pula Sekretaris DPRD, H Suraja SE MSi yang tidak ikut serta mendampingi para wakil rakyat studi banding. Dalam menanggapi agenda studi banding, Suraja mengatakan, kegiatan tersebut urgen untuk dilaksanakan. Terlebih, para wakil rakyat akan menghadapi pembahasan sejumlah raperda tentang desa dan lainnya. Sehingga diperlukan pengkayaan materi yang berkaitan dengan tupoksi mereka. “Selain itu, para wakil rakyat pun akan menggodok raperda inisiatif tentang kode etik anggota dan raperda inisiatif lainnya. Ini pun membutuhkan pengkayaan materi agar regulasi yang dihasilkan benar-benar relevan dan berpihak pada masyarakat,” jelasnya. Diakui Suraja, mulai pekan depan agenda para anggota parlemen daerah bakal padat. Diawali rapat paripurna tentang LKPj yang hendak digelar Senin (30/3) mendatang. Begitu pula membahas raperda, ditambah rapim dalam membahas tindaklanjut kisruh Talag Nilem. Sayang, mantan Asda I ini enggan membahas anggaran yang dihabiskan untuk kegiatan studi banding. “Kalau masalah anggaran, bagian keuangan yang lebih tahu. Percuma kan ada bagian keuangan kalau nggak difungsikan. Yang jelas anggaran untuk Banmus, Baperda dan BK, kurang dari Rp200 juta,” sebut Suraja. (ded)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: