Agar Pramuka Jadi Gerakan Terbesar

Agar Pramuka Jadi Gerakan Terbesar

Jawa Pos Group dan Kwarnas Gelar Indonesia Scouts Challenge JAKARTA- Gebrakan untuk membawa Pramuka Indonesia menjadi program yang lebih besar dimulai kemarin (26/3). Hal itu ditandai dengan penandatanganan kerja sama pelaksanaan Indonesia Scouts Challenge (ISC) 2015-2016 antara Kwartir Nasional (kwarnas) Pramuka dan Jawa Pos Group. Pegelaran itu ditargetkan diikuti dua juta peserta. Regu Pramuka terbaik mendapatkan kesempatan belajar ke Amerika Serikat. Ketua Kwarnas Adhyaksa Dault mengatakan ISC sejalan dengan rebranding yang dilakukan Pramuka. Rebranding itu dilakukan dengan mengubah wajah pramuka yang kerap disebut kuno. Diharapkan, nantinya kegiatan itu menjadi sesuatu yang keren, asyik, dan menggembirakan seperti halnya yang telah dilakukan Jawa Pos bersama Kwarda Jawa Timur dalam East Java Scouts Challenge. “Kami bangga dengan inisiatif Jawa Pos yang ingin membangkitkan lagi patriotisme dan nasionalisme anak-anak muda lewat gerakan Pramuka,” kata Adhyaksa. Penandatanganan kerja sama pelaksanaan ISC dilaksanakan di Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur. Jawa Pos Group diwakili Direktur Utama PT Jawa Pos Koran Azrul Ananda. Adhyaksa menyatakan apresiasinya dengan apa yang telah dilakukan Azrul dan jajarannya. Di Jawa Timur, East Java Scouts Challenge diikuti sekitar 200 ribu peserta. Dengan dukungan Jawa Pos Group, ISC diyakini akan sukses di kota-kota lain. Azrul mengatakan, passion Jawa Pos selama ini memang pada kegiatan anak muda. “Sudah belasan tahun kami menggarap kegiatan-kegiatan anak muda terutama yang sebelumnya kurang diminati atau mulai ditinggalkan,” jelas Azrul kemarin mengajak serta sejumlah pimpinan Jawa Pos Group. Mereka adalah pimpinan media di kota-kota yang akan menjadi tuan rumah ISC. Hal itu tak disia-siakan anggota Kwarda. Beberapa di antara mereka langsung menjalin komunikasi dengan para pimpinan Jawa Pos Group untuk membicarakan kegiatan-kegiatan kepramukaan di daerah. ISC rencananya mulai digelar pertengahan tahun ini di sejumlah kota dan kabupaten di Jawa dan Bali. Ditargetkan 2 juta pelajar bisa ikut serta dalam ISC tahap awal. Peserta kegiatan ISC merupakan anggota Pramuka dengan usia maksimal 12 tahun. Sistem kompetisi itu diawali dengan seleksi regional championship (tingkat kabupaten/kota). Pemenang regu putra dan putri terbaik dari masing-masing regional berhak lolos ke province championship (tingkat provinsi). Puncaknya, wakil dari setiap provinsi akan berangkat ke national championship. Regu putra dan putri terbaik akan menyandang predikat sebagai juara nasional. Mereka akan berkesempatan terbang ke Amerika Serikat serta berhak menerima hadiah tabungan pendidikan. Penandatanganan kerja sama antara Kwarnas dan Jawa Pos Group kemarin dilaksanakan di sela acara Rakernas Pramuka. Para peserta Rakernas yang datang dari berbagai daerah tampak antusias mendengarkan paparan Azrul mengenai bagaimana selama ini Jawa Pos menggairahkan sejumlah kegiatan anak muda. Dia mencontohkan kesukses­an Jawa Pos menggarap bas­ket untuk anak muda serta kompetisi mading antarpelajar. Kegiatan yang awalnya kurang diminati itu berhasil dikemas dengan lebih menarik. Misal­nya kompetisi basket Develop­mental Basketball League (DBL). Awalnya basket tak begitu populer. Namun, kini menurut survei disebut sebagai olahraga favorit nomer satu di kalangan remaja usia 13-18 tahun. Kini kompetisi basket anak muda itu juga telah menggelora dari Aceh hingga Papua. Dalam setiap perhelatannya, puluhan bahkan ratusan ribu anak muda rela menonton. “Saya tidak bisa membayangkan kalau itu terjadi pada kegiatan Pramuka,” ujarnya. Azrul sangat optimistis karena Pramuka jauh lebih besar dari pada basket. Sebab saat ini tercatat ada sekitar 22 juta anggota Pramuka se-Indonesia. Agar kegiatan kepramukaan lebih populer dan heboh, harus dikemas dengan lebih fun. “Hadiah pun harus dibuat lebih heboh seperti EJSC (East Java Scouts Challenge) yang memberangkatkan pemenangnya ke Amerika Serikat,” ujar Azrul disambut tepuk tangan riuh dari para peserta Rakernas. Gerakan Pramuka harus digarap lebih heboh karena menurut Azrul tidak ada kegiatan positif yang lebih besar dan punya dampak langsung seperti Pramuka. Pembinaan karakter yang tak didapat di kelas ataupun di rumah juga bisa didapat dengan mengikuti Pramuka. Kegiatan-kegiatan positif untuk anak muda menurut dia juga akan berdampak panjang pada kehidupan mereka. Sejumlah peserta menunjukkan antusiasmenya. Tepuk pramuka beberapa kali diberikan untuk Azrul. Sejumlah peserta Rakernas juga berebut bertanya dan menyampaikan sarannya untuk pelaksanaan ISC. Seperti misalnya Dr Nadjamuddin Ramly, andalan nasional Kwarnas Pramuka asal Jakarta. Dia mengaku sangat mengapresiasi konsep ISC yang menggerakan pramuka dengan melakukan seleksi hingga tingkat bawah. “Saya hanya berharap komitmen Jawa Pos ini dilakukan secara berkesinambungan dan terus dikembangkan ke seluruh Indonesia,” ujarnya. Mendengar hal tersebut, Azrul mengatakan tak ingin berjanji. Namun dia mengaku sudah membuktikan melalui pengelolaan DBL yang sudah dilakukan sejak 2004 hingga saat ini. Peserta lainnya dari Makassar, Dr Nur Bahri Noor berharap agar dukungan Jawa Pos diberikan dengan memberikan kolom khusus untuk kegiatan kepramukaan baik yang di daerah maupun nasional. “Jangankan kolom, kami siapkan halaman khusus untuk pramuka,” jawab Azrul disambut tepuk tangan para peserta Rakernas. (gun/sof)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: