Persaingan Lini Depan Ketat

Persaingan Lini Depan Ketat

MASALAH yang menimpa lini depan Persib Bandung diprediksi akan mulai berkurang pasca kehadiran striker asing mereka. Bomber asal Montenegro, Ilija Spasojevic yang tidak mendapatkan haknya di Pelita Bandung Raya (PBR) langsung dibajak untuk membela sang rival sekota. Pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman memang sejauh ini hanya mengandalkan para pemain lokal dalam menggedor pertahanan lawan, dan hasilnya, produktifitas Atep dan kawan-kawan dianggap belum optimal. Sang stiker sendiri mengaku sudah tahu apa yang harus menjadi pekerjaannya pasca hijrah. Spaso –sapaan Spasojevic- mengatakan, sejak musim lalu dia sudah memperhatikan sepak terjang Persib yang mengandalkan penyerang dalam negeri untuk meraih trofi juara meski di sana bercokol Djibril Coulibaly. Pria berusia 27 tahun itu pun bertekad membantu Djadjanguntuk menjadi sosok predator yang bertugas mengeksekusi umpan rekan-rekannya di kotak penalti. “Saya lihat Persib sudah main tanpa striker asing, sudah lama main cukup bagus. Jadi, saya cuma mau bantu teman-teman. Mereka sudah bagus menurut saya, sudah luar biasa karena kemarin juara,” ungkapnya. Spaso memang begitu memperlihatkan keseriusan dia dalam beradaptasi dengan klub barunya. Ketika pemain lain masih mendapat jatah libur, dia malah melakukan latihan mandiri. Selain itu, pria yang beristrikan wanita Indonesia itu mengatakan sudah sering menyaksikan cara para pemain Persib bertanding. Dia pun yakin akan bisa cepat nyetel dengan skema yang diterapkan oleh Djadjang. “Saya cuma mau cepat adaptasi agar bisa cepat bantu teman-teman biar lebih bagus. Saya sering lihat permainan Persib, saya suka sekali gaya permainan karena banyak crossing dan overlap, itu luar biasa,” tukasnya. Sementara itu, kebutuhan Persib atas striker asing yang telah terpenuhi, membuat Rudiama mendapat pesaing. Bergabungnya Spaso membuat persaingan di lini depan Maung Bandung semakin ketat. Striker yang sering berperan di ujung tombak ala Djadjang pemain depan seperti Tantan, Atep, M Ridwan, dan Yandi Sofyan. Kondisi ini membuat pelatih 56 tahun ini memiliki banyak opsi untuk menentukan ujung tombak yang akan dipasang dalam sebuah pertandingan. Menanggapi bergabungnya striker baru, Rudiana mengharapkan agar Spaso bisa cepat beradaptasi dengan tim dan banyak mencetak gol. “Kedatangan Spaso sangat positif untuk tim. Bagus. Dari kemarin-kemarin tim pelatih membutuhkan pemain asing yang berkualitas seperti dia. Saya harap dia bisa cepet klop sama tim,” ujarnya. Meskipun peluangnya semakin tergusur untuk mendapatkan menit bermain, namun Rudiana enggan putus asa dan siap menunjukkan performa terbaiknya kepada sang pelatih di setiap latihan. Persaingan untuk mendapatkan menit bermain dianggapnya sebagai persaingan sehat. “Persaingan sehat ya untuk posisi depan. Termasuk saya, coba menampilkan yang terbaik, siapa tahu ke depannya ada kesempatan buat saya. Siapa yang siap kan dia yang dimainkan,” ungkapnya. Kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015 kian dekat, Rudiana memotivasi dirinya agar bisa mendapatkan menit bermain lebih dari pada musim-musim sebelumnya. “Motivasi untuk di ISL adalah, saya berusaha bisa memperbanyak menit bermain, memberi hal yang positif untuk tim,” tegasnya. (net/mid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: