Ono Sosialisasi Padi MPS

Ono Sosialisasi Padi MPS

INDRAMAYU- Anggota DPR RI, Ono Surono  ST kem­bali menyosialisasikan padi unggulan jenis MPS (Mari Sejahterakan Petani) I yang disebut juga dengan Sertani I kepada para poktan dan gapoktan di Kabupaten Indramayu, Minggu (29/3) di Desa ujung Pendok Jaya Kecamatab Widasari. Ono Surono menyebut, jenis padi ini dapat bertahan disemua jenis tanah serta bisa meningkatkan hasil panen para petani. Dirinya berharap poktan dan gapoktan dapat bekerjasama dalam pengelolahan lahan pertanian, sehingga sebagaimana program yang diusung Presiden Jokowi untuk kedaulatan pangan dapat tercapai. “Harusnya Indonesia bisa mencukupi pangan sendiri, tanpa harus impor dari negara lain. Kami sudah mengem­bangkan MPS sampai MPS 19, yang masing-masing varietasnya mampu hidup dila­han sesuai dengan jenisnya,” ujar Ono, kepada Radar. Diungkapkannya, Kabupaten Indramayu dan Cirebon merupakan dua daerah yang menjadi lumbung padi Jawa barat. Cirebon dan Indramayu memiliki posisi strategis dalam pencapaian ketahanan pangan/ Kepala Balitbang PT Syahyang Sri Subang, Supena menuturkan, padi jenis MPS 1 merupakan varietas unggulan nasional, karena karakteristik padi varietas ini bisa ditanam dimana saja. Bahkan MPS 8 mampu hidup di jenis tanah yang berkadar asam yang tinggi atau yang banyak mengandung garam. “Padi jenis MPS bisa ditanam dimana saja, bahkan di tanah yang berkadar garam tinggi seperti di daerah pinggiran pantai dan padi yang ditaman adalah yang berjenis MPS 8. MPS 8 inilah yang mampu bertahan pada jenis tanah yang berkadar garam tinggi,” jelasnya. Supena juga mengaja kepada para poktan dan gapoktan yang hadir supaya para petani bisa mandiri. Untuk bisa menyediakan benih sendiri yang bervarietas unggulan, sehingga dapat  memperoleh hasil panen yang meningkat. Sementara itu, pegiat komunitas MPS Desa Ujung Pendok, H Hendro meng­ungkapkan, pada umumnya para petani mengahadapi masalah pupuk, hama, air dan saluran irigasi sehingga para tidak memperoleh hasil panen yang maksimal. “Kami para petani umumnya memiliki empat masalah pupuk, hama, air dan saluran irigasi. Kami berharap pemerintah bisa membantu kami menyelesaikan masalah klasik ini,” tandasnya. Wakil Ketua DPRD, H Abas Assafah AD SAg Msi meng­ungkapkan, dirinya membawa beberapa perwakilan komisi di DPRD yang berhubungan dengan petani. Diharapkan, masalah petani bisa langsung didengar para wakil rakyat untuk ditindaklanjuti. “Masalah pupuk dan obat-obatan hama ditangani oleh Komisi B, masalah air ditangani oleh Komisi A, masalah irigasi ditangani oleh Komisi D. Saya selaku wakil ketua DPRD meminta komisi terkait mengundang kepala dinas untuk membahas masalah ini,” bebernya. (oni)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: