Kader PD Siap Sumbang SBY
Bantu Modal Nyalon Ketum di Kongres JAKARTA - Menjelang kongres yang akan dilakukan Partai Demokrat (PD), Soesilo Bambang Yudoyono (SBY) selaku ketua umum diharapkan mengambil sikap. Apakah mantan presiden itu bersedia kembali menjabat ketua umum atau menunjuk penggantinya yang akan dipilih dalam kongres nanti. “Para kader PD tetap menghendaki Pak SBY maju di kongres yang akan digelar tahun ini. Namun, jika SBY sudah tidak bersedia maju maka harus menunjuk orang sebagai penggantinya yang akan dipilih di kongres. Jadi harus secepatnya menentukan sikap,” ungkap Ahmad Mubarok anggota Dewan Pembina Demokrat Ahmad Mubarok, Minggu (25/1). Sampai saat ini, kata Mubarok, SBY belum menyatakan kesediaannya untuk maju lagi di kongres. Hal itulah yang menjadi tanda tanya para kader. Namun, wacana yang berkembang SBY akan maju lagi di kongres. Menurutnya, keinginan para kader itu, lantaran partai berlambang mercy itu ingin tetap solid di bawah kepemimpinan SBY setelah kongres nanti. “Kendati demikian, ada sejumlah nama yang akan maju di Kongres PD nanti yaitu, selain Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Marzuki Alie, juga anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) I Gede Pasek Suardika yang juga mantan anggota DPR Partai Demokrat,” terangnya. Ditambahkan anggota DPR RI dari Partai Demokrat, Agung Budi Santoso, apabila keinginan kader itu segera disikapi SBY, para kader rela menyumbang untuk modal SBY maju dalam kongres mendatang. “Kita akan celengan, iuran, kita anggota dewan iuran,” tukasnya. Walaupun iuran, Agung mengaku, ada angka nominal yang sudah dipatok bagi setiap anggota yang akan menyumbang. “Ya untuk anggota dewan sekian. Kan dewan banyak tuh,” imbuhnya. Agung meyakini, dalam kongres yang akan diselenggarakan di Bali tersebut, SBY akan terpilih secara aklamasi. Pasalnya, semua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Demokrat memang menginginkan SBY untuk memimpin Demokrat pada lima tahun mendatang. Diapun percaya kongres mendatang tidak akan membuat Demokrat mengalami dualisme kepemimpinan layaknya Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). “Kita kan solid, kawan-kawan di pemilik suara solid. Ini keinginannya dari bawah, bukan dari atas. Kita memohon kepada Pak SBY untuk memimpin lagi, jadi mudah-mudahan tidak ‘di Golkar kan’,” tutupnya. (aen)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: