DBD Masih Hantui Warga
CIREBON – Demam berdarah dengue (DBD) masih menyerang warga Kabupaten Cirebon. Seperti yang terlihat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arjawinangun, masih banyak pasien menjalani rawat inap karena DBD. Penderita DBD rata-rata masih anak-anak. Dalam waktu 3 bulan tahun 2015, pengidap DBD di Rumah Sakit Arjawinangun sudah mencapai 155 pasien. Dari jumlah pasien tersebut, terdapat 4 pasien yang meninggal dunia. Hal itu karena adanya keterlambatan pasien untuk dirawat di rumah sakit. Tidak hanya di RSUD Arjwainangun, melainkan di Rumah Sakit Sumber Waras, Kecamatan Ciwaringin pun juga masih banyak pasien yang mengidap DBD. Pada bulan Maret saja, terdapat 4 pasien dan satu orang meninggal dunia. Seperti yang terlihat di salah satu ruang inap RSUD Arjawinangun, terdapat dua anak-anak yang masih dilakukan perawatan Intensif. Salah satunya Airin (7), warga Arjawinangun. Ia terbaring di ruang inap selama 3 hari. Sebelumnya ia dilarikan ke dokter terdekat, kemudian langsung dirujuk ke RSUD Arjawinangun. Selain Airin, ada juga Ikhsanudin (14) warga Winong, Kecamatan Gempol. Ia juga merasakan hal yang sama dan sudah berada di ruang inap Rumah Sakit Arjawinangun sejak 3 hari yang lalu. Namun kondisinya sudah membaik. “Sebelumnya anak saya bawa ke dokter Pardan yang berada di Gempol, namun dari situ dirujuk ke Rumah Sakit Arjawinangun. Alhamdulillah, ini sudah membaik, kemungkinan besok juga sudah diperbolehkan pulang,” ujar Abdurrohman, orang tua Ikhsanudin, Senin (30/3). Salah satu dokter RSUD Arjawinangun, Dewi Darmayanti mengatakan, pasien yang mengalami DBD masih berdatangan. Penderita DBD mayoritas masih kalangan anak-anak. Karena pada usia anak-anak, daya tahan tubuh masih cukup lemah, sehingga sangat rentan terkena penyakit. “Namun pasien yang sampai meninggal dunia diakibatkan DBD, karena keterlambatan pada pasien tersebut untuk diberi pengobatan atau dilarikan ke rumah sakit,” katanya. Kabag Humas Rumah Sakit Sumber Waras Kecamatan Ciwaringin, Bambang menyebutkan, banyaknya anak-anak yang terserang penyakit DBD karena kurangnya perhatian orang tua terhadap lingkungan. Karena segala penyakit terdapat dari kebersihan lingkungan rumahnya masing-masing. “Penyakit demam beradarah ini, diakibatkan kurangnya perhatian pada kebersihan lingkungan,” ujarnya. Bambang mengimbau warga Kabupaten Cirebon, khususnya orang tua agar lebih memperhatikan lingkungan rumahnya masing-masing. Tujuannya agar terhindar dari penyakit. Terlebih, mendekati pergantian cuaca atau pergantian dari musim hujan ke musim panas, akan banyak genangan air. Meskipun air tersebut terlihat bersih, namun tetap saja harus diperhatikan, untuk menjaga kesehatan anak-anak. (arn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: