Dandim Geram Kondom Bebas di Tempat Karaoke
KUNINGAN - Ditemukannya banyak alat kontrasepsi berupa kondom di tempat-tempat karaoke di kawasan wisata Sangkanurip dan Linggajati, membuat Dandim 0615 Kuningan, Letkol CZI Dindin Kamaludin SIP marah besar. Dia tidak mau banyak tempat karaoke yang berdiri di atas tanah TNI Angkatan Darat (AD) tersebut digunakan tempat prostitusi. “Maksudnya apa ada banyak kondom di sini (tempat karaoke, red)?” tanya Dindin di sela razia tempat karaoke, semalam. Disediakannya kondom di tempat karaoke, menurut Dindin, sudah kontroversi. Sebab, konotasinya jelas negatif. Konotasinya di tempat karaoke ini secara terbuka juga merupakan tempat esek-esek. Meskipun maksudnya baik untuk kesehatan, terutama untuk mencegah penularan virus HIV/AIDS, tetapi pemberian kondom di tempat karaoke kurang pas. Tidak ada sisi positif satupun dari berbagai sisi tindakan pembagian kondom di tempat karaoke. Apalagi, teknis pembagiannya dinilai Dindin, terlalu vulgar. Dimana, setiap pembelian satu voucher oleh pengunjung di tempat karaoke, diberi paket kondom laki-laki dan perempuan plus pelumasnya. “Kalau saya pengunjungnya, saya diberi kondom, saya tempeleng. Sama saja nyuruh esek-esek,” sergah Dindin dengan nada keras. Ditegaskan bahwa banyak tempat karaoke beroperasi di atas lahan TNI AD. Dia tentu tidak ingin mendapat kesan tanah TNI AD dijadikan tempat esek-esek. “Kalau itu kejadian, apa kata Indonesia,” koarnya lagi. Dia mengingatkan juga bahwa visi Kuningan MAS (mandiri, agamis, sejahtera). Jangan mencoreng niat mulia pemkab tersebut. Masih banyak cara mencegah penularan HIV/AIDS, tidak mesti harus melalui cara seperti ini. Jika betul kondom tersebut pemberian Komisi Penanggulangan AIDS (KPA), tugasnya sudah baik untuk melindungi para pengunjung dan PL tempat karaoke. Hanya, pemberiannya tidak dikemas dengan baik. Sehingga seolah-olah melegalkan perbuatan esek-esek. “Tolong kemasannya jangan begitu. Itu terlalu vulgar,” pinta Dindin. Seharusnya, kata dia, KPA menjadwalkan rutin pemeriksaan kesehatan PL tempat hiburan. Beri doktrin dan edukasi batasan-batasan yang mesti dilakukan. Dia menyarankan, kondom di tempat karaoke ditarik kembali oleh KPA. Kemudian dikelola oleh KPA sendiri dengan baik. “Silahkan timang-timang saja, mana yang lebih besar mudaratnya. Kondom di tempat hiburan justru akan memancing lebih kemaksiatan,” tandasnya. (tat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: