ISL 2015 Minus Arema dan Persebaya

ISL 2015 Minus Arema dan Persebaya

JAKARTA - Kemelut kompetisi Indonesia Super League (ISL) mulai menemukan titik puncak. Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) selaku wakil pemerintah dalam hal ini Kemenpora RI untuk menjalankan proses verifikasi klub ISL 2015 telah memenuhi janjinya untuk bersikap tegas. Akhirnya ada dua klub yang harus angkat kaki dari ISL, yakni Persebaya Surabaya dan Arema Cronus. Bertempat di lobi Gedung Kemen­pora, Senayan, Jakar­ta kemarin siang (1/4), BOPI telah menyampaikan temuan­nya. “Kami melakukan verifi­kasi terhadap beberapa aspek, legalitas, keuangan, pelaku olahraga profesional, pembi­naan usia muda, dan kegiatan sosial,” ujar Kol Cba Iman Suroso, Ketua Tim Verifikasi BOPI kepada awak media. Berdasarkan berkas yang dikirim klub melalui PT Liga Indonesia, diketahui akhirnya hanya tinggal Arema dan Persebaya yang belum mampu menyelesaikan syarat yang dimaksud BOPI. “Dalam hal ini, kami tetap memberikan rekomendasi kompetisi pada PT LI dan 16 klub untuk memulai kompetisi 4 April 2015 nanti,” timpal Noor Aman, Ketua Umum BOPI. Proses verifikasi yang dijalani BOPI ini memakan waktu yang cukup menyita perhatian. Itu sejak dimulai pada 5 Februari 2015 dan baru berakhir pada 31 Maret 2015 kemarin. Tarik ulur bergulirnya kompetisi pun harus dilalui BOPI, PT LI dan 18 klub calon peserta ISL sebelumnya. Bahkan pada 20 Februari lalu, 18 klub didampingi PT LI menggelar deklarasi Bandung yang isinya meminta PT LI untuk melawan kebijakan BOPI. Namun, pada akhirnya 18 klub dan PT LI juga melunak yang selanjutnya mencoba memenuhi berkas-berkas syarat yang diminta BOPI tersebut. Itu dilakukan klub ISL semata demi mendapatkan stempel rekomendasi untuk mengarungi kompetisi ISL 2015. Kendati demikian, hasil verifikasi yang dijalankan BOPI kemarin masih bisa berubah bagi klub yang lolos. Tetapi dengan catatan, dalam perjalanan dan verifikasi faktual nanti, BOPI menemukan masalah baru dari 16 klub ISL tersebut. “Kalau memang ada masalah dalam verifikasi yang kami jalankan sebelumnya, maka kami rekomendasi yang sudah kami berikan bisa dicabut,” tegas Noor Aman. Sementara itu, Gatot S Dewa Broto, Deputi Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, menegaskan bahwa Kemenpora dan BOPI tidak menerapkan kompromi. Sebab, terjadi perubahan jumlah klub dari 11 menjadi 16 klub dengan tambahan lima klub baru dipastikan yang lolos dalam kategori B dengan catatan ringan. Atas keputusan ini, pihak Kemenpora dan BOPI pun siap untuk ditantang jika ada pihak lain yang ingin mengajukan gugatan. “Kami siap di challenge secara hukum jika berkaitan tidak semua klub ISL lolos verifikasi kami,” terangnya. Menurutnya, sudah cukup waktu yang ada sejak 2008 lalu, ketika ISL digembor-gemborkan menjadi liga profesional. (nap)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: