Jembatan Cimanis Terancam Putus

Jembatan Cimanis Terancam Putus

\"\"Sebagian Kerangka Jembatan Patah PANGENAN - Jembatan eks lori milik Pabrik Gula Sindanglaut yang menghubungkan tiga desa di Kecamatan Pangenan yakni Desa Beringin, Japura Lor, Japura Bakti dan Desa Japura Kidul (Kecamatan Astanajapura) kondisinya memprihatinkan. Pantauan Radar, kerangka baja jembatan yang sudah berusia puluhan tahun terlihat lapuk karena pengaruh cuaca dan iklim yang sudah sekian tahun tanpa ada peremajaan. Baja, yang menjadi landasan jembatan yang melintang di atas sungai Cimanis Bangka-Deres sudah keropos dan sebagian patah serta terlepas dari kait scrupnya terutama pada sisi jembatan sebelah utara. Oleh karenanya, warga setempat hanya menggunakan sisi sebelah kanan yang diberi plat baja agar mudah dilewati. Kemudian, sisi dalam rel lori diisi oleh tumpukkan kayu agar mudah dilewati kendaraan roda empat. Setiap hari, jembatan ini digunakan oleh warga untuk kelancaran aktivitas dan mempersingkat waktu tempuh mereka. Karena jembatan ini merupakan akses transportasi terdekat yang menghubungkan keempat desa tersebut. “Setiap kali melintas jembatan, perasaan khawatir akan jembatan ini runtuh. Tapi, kami terpaksa harus melintasinya, karena jembatan ini akses terdekat menuju desa tetangga,” kata Yunus, warga Blok Cantilan, Desa Japura Lor, Kecamatan Pangenan. Tiap kali melintas jembatan yang panjangnya 11 meter dan lebar 4 meter ini, pengendara dari arah yang berlawanan tidak bisa melintas secara bersamaan, karena sisi jembatan sebelah utara tidak bisa digunakan, sehingga mereka harus sabar antre meninggu giliran. “Kalau ada kendaraan dari arah timur hendak menuju arah barat, kendaraan dari arah barat harus menunggu giliran melintas, sebelum kendaraan dari arah timur sampai di bibir jembatan di sebelah barat. Begitu sebaliknya,” ujarnya. Pihaknya khawatir, suatu saat jembatan ini roboh ketika sedang dilintasi banyak orang seperti yang terjadi jembatan Mahakam II Kutai Kartanegara atau Jembatan Tenggarong, Provinsi Kalimantan Timur beberapa waktu lalu. “Jembatan yang baru dibangun 10 tahun lalu saja bisa roboh, apalagi jembatan yang usianya lebih dari itu,” terangnya. Hal yang sama juga diutarakan Kholik. Pria tambun ini dulunya sering menggunakan jembatan ini sebagai sarana transportasi utama apabila hendak melancong ke wilayah Kecamatan Pangenan dan sekitarnya. Tapi akhir-akhir ini, dia lebih memilih jalan raya Pengarengan-Lemahabang, karena kondisi jembatan eks lori Pabrik Gula Sindanglaut sudah tidak kokoh seperti dulu. “Kita bisa lihat, landasan jembatan hanya menggunakan plat baja yang sudah keropos dan hanya ditambal sulam dengan kayu. Saya khawatir jika landasan itu tak kuat menahan beban kendaraan, maka akan terjungkal ke dasar sungai,” paparnya. Pihaknya mendesak kepada pihak terkait, seperti PU Bina Marga Kabupaten Cirebon untuk membangun kembali jembatan itu dengan ketentuan telah melakukan koordinasi dengan pihak PG Sindanglaut. “Mohon untuk diperbaikilah, karena jembatan ini objek vital bagi warga di empat desa. bahkan warga Desa Sigong, Kecamatan Lemahabang pun sering menggunakan jembatan ini,” pungkasnya. (jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: