Warga Kaduela Desak Stop Pasokan Air
KUNINGAN – Sejumlah warga Desa Kaduela Kecamatan Pasawahan merasa terombang-ambing dalam kisruh Talaga Nilem. Harapan mereka sesuai dengan tuntutan sebelumnya, ternyata belum membuahkan hasil. Padahal, sudah sekitar tiga bulan ini mereka menunggu penyelesaian. Hal ini diungkapkan sejumlah tokoh masyarakat setempat baik berasal dari BPD maupun LPM. Di antaranya Ketua LPM Suanto, anggota BPD Agus dan Nasihin serta Kadus Bina Karya Jarman. “Masalah ini sudah tiga bulan. Bola adanya di atas tapi belum ada hasil. Apa yang diharapkan masyarakat sampai sekarang air masih jalan walaupun konpensasi dari CV TNS (Talaga Nilem Sakti) ke Desa Kaduela belum dibayar. Akhirnya, banyak pertanyaan dari masyarakat ada apa ini sebenarnya?” ungkap mereka kepada Radar, kemarin (6/4). Dari awal, kata mereka, surat masuk ke Dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan (DSDAP) pada 1 Desember 2014 lalu, keinginan masyarakat mencakup tiga poin. Mulai dari kewajiban CV TNS soal konpensasi yang harus dipenuhi, sampai penutupan air karena MoU antara CV TNS dan Pemdes Kaduela dinilai cacat hukum. “Karena perjanjian kerja samanya cacat hukum, ya pasokan airnya harus ditutup dong. Apalagi kompensasi yang sudah menjadi kewajiban CV TNS tidak dipenuhi sesuai perjanjian,” tandasnya. Mereka juga meminta agar dilakukan pembubaran kelompok penggerak pariwisata (Kompepar) Talaga Remis yang mengantongi SIPA. Sebab Kompepar tersebut sudah empat tahun ini tidak menggelar rapat anggota tahunan (RAT). “Kami juga melayangkan surat tuntutan kami yang kedua beberapa waktu lalu. Tapi ternyata tidak ada jawaban,” ungkap mereka. Terpisah, Ketua DPRD, Rana Suparman SSos tengah disibukkan oleh kepentingan kedewanan dan juga internal partai. Seperti kegiatan studi banding, Musda PDIP Jabar, hingga kemarin berangkat ke lokasi Kongres DPP di Bali. Tak heran jika sampai saat pihaknya belum menggelar rapat pimpinan (rapim) dewan dalam menyikapi nota Komisi II. “Belum, kita belum rapim. Nanti sepulang dari Kongres kita akan melaksanakannya,” jawab Rana kala dikonfirmasi. Namun selain menjawab pertanyaan itu, dirinya tidak mau berbicara banyak terkait kisruh Talaga Nilem. (ded)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: