Cium Manuver Kader Golkar

Cium Manuver Kader Golkar

KUNINGAN – Ada isu kalau Partai Golkar di Kuningan dibuat kisruh oleh oknum tidak bertanggung jawab. Indikasi adanya seseorang yang tengah membuat kisruh di tubuh Partai Golkar Kuningan tersebut disikapi oleh Ketua PK Partai Golkar Kecamatan Jalaksana, Ridwan Saleh. Dia meminta kepada siapapun untuk tidak membuat onar dengan memprovokasi para kader di tingkat kecamatan. Pria yang juga menjabat Sekretaris PAC Pemuda Pancasila Jalaksana ini mencium adanya pihak yang mencoba membikin konflik di tubuh Golkar. Caranya, kata dia, dengan melakukan provokasi terhadap PK-PK terkait dukung-mendukung. “Padahal, orang ini loyalitas dan dedikasinya terhadap partai belum teruji. Masuk Golkar juga belum lama pada saat pencalegan, dimana sebelumnya aktif di partai lain,” ketus kader partai beringin yang cukup lama berjuang hingga pernah mengalami serangan pada 2004 lalu itu. Ridwan mengakui, siapapun punya hak untuk mencalonkan dan dicalonkan. Bahkan hal itu tidak bertentangan dengan AD/ART. Namun dirinya mengatakan, tetap saja ada koridor, mekanisme dan etika yang patut diperhatikan. Sehingga, Ridwan berharap siapapun jangan sampai membuat maneuver yang membuat suasana jadi keruh. “Kalau mau mencalonkan, bersikaplah jantan. Terus, kalau mau mengevaluasi kinerja pengurus, lakukanlah di forum resmi, bukan obrolan warung kopi,” harapnya. Untuk itu Ridwan mengimbau kader-kader senior di PK agar jangan terpengaruh oleh penumpang gelap yang loyalitasnya tak teruji. “Ya kalau mau menjual, kami siap borong,” ancam dia. Ridwan melanjutkan, sia­papun yang punya niatan diminta untuk tidak membuat situasi kondisi yang tidak kondusif. Informasi berkenaan dengan internal DPD yang disampaikan ke PK-PK baik via SMS maupun pertemuan gelap, menurutnya, itu bukan forumnya. “Kalau ada kekurangan kepemimpinan Golkar saat ini, ya ada forum resminya. Jangan sampai di belakang ngomong sedangkan pas forumnya malah diam,” tandasnya. Dia mengajak untuk membuat situasi kondusif. Jika berpikir kepengurusan sekarang kurang, maka tidak melulu menyalahkan ketuanya karena kepengurusan lain pun terlibat. Waktu pelaksanaan Musda sendiri belum jelas serta forum evaluasi ada forum dan mekanisme tersendiri sehingga jangan sampai membuat onar. “Pengamatan kami, provokasi yang beredar selama ini bukan pencerahan maupun pendewasaan politik dan organisasi. Sebaliknya, masuk provokasi yang berakibat pada konflik,” kata dia. Pihaknya mensinyalir selama ini terdapat sejumlah pertemuan gelap. Padahal, jika hendak mengundang PK, mesti berkoordinasi dengan pengurus di atasnya. Ridwan berharap agar jajaran pengurus harian DPD menunjukkan kekompakkan untuk memberi contoh kepada kader di bawahnya. “Kami mencium manuver ini dilakukan oleh pengurus harian DPD. Sebagai ketua PK, saya berharap pengurus harian DPD memberi contoh yang baik kepada kita-kita dalam menjaga kekompakannya,” pungkas Ridwan. (ded)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: