Akhirnya Kompetisi Distop Sementara
Mulai Besok Tak Ada Pertandingan, PSSI Segera Cari Jalan Keluar JAKARTA - PSSI selaku otoritas sepak bola Indonesia akhirnya mengeluarkan pernyataan resminya mengenai Liga Indonesia (LI) 2015. Ini sekaligus menindaklanjuti surat teguran Kemenpora buat mereka yang diperkuat dengan surat larangan buat Arema Cronus dan Persebaya Surabaya. Komisi Eksekutif (Exco) PSSI telah menggelar rapat Kamis malam. Selanjutnya baru kemarin (10/4), mereka menyampaikan sikap resminya. Sebagaimana yang dilaporkan Jawa Pos (Grup Radar Cirebon) kemarin, bahwa ada indikasi penundaan kompetisi mulai 12 April 2015 nanti benar adanya. Erwin Dwi Budiawan, anggota Komite Eksekutif yang membidangi kompetisi dalam rilis PSSI menyatakan bahwa pihaknya harus mengambil langkah tersebut. Hal ini berkaitan dengan dinamika sepak bola yang terjadi sepanjang sepekan terakhir. \"Posisi sekarang, menjalankan kompetisi dengan 16 klub tidak mungkin. Menjalankan dengan 18 klub ada hambatan dari BOPI. Ini harus ditelaah jalan keluarnya,\" ujar. Benar saja, ancaman jelas sudah menghadang PSSI di depan mata. Sebab jika masih saja memaksakan berjalan dengan 18 klub, PSSI terancam dibekukan oleh Kemenpora. \"Telaah dan jalan keluar seperti apa akan menjadi tugas perdana Exco baru nanti. Mereka yang akan mengambil keputusan strategis itu,\" terang Erwin. Sementara itu, Robert Hari, manajer Sriwijaya FC menilai situasi yang ada harus segera dicarikan solusi. Mengenai untung-rugi, Robert menganggap tak ada satupun keuntungan yang diperoleh pihaknya. Apalagi setelah ditunda sekitar sebulan lebih sejak 20 Februari lalu secara teknis semua klub sudah siap tempur. \"Jadi sekarang bukan masalah untung rugi yang kita bahas. Tetapi bagaimana mencarikan solusi agar kompetisi tetap bisa berjalan,\" jelasnya. Untuk itu, pihak manajemen SFC sudah menyiapkan pandangan tegasnya dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Surabaya nanti. \"Tentu, kalau dalam verifikasi kemarin sudah jelas kami bicara masing-masing klub. Nah ini kan sudah ada rekomendasi, jadi sudah tidak per klub lagi, tapi kemana kompetisi ini dibawa,\" paparnya. Di sisi lain, Nil Maizar, pelatih Semen Padang menjelaskan bahwa ini menjadi kerugian tersendiri buat timnya. \"Apapun kompetisi serba tidak pasti membuat kami jadi sulit untuk fokus menghadapi pertandingan,\" katanya. Upaya yang dilakukan BOPI dan Kemenpora sebelumnya memang untuk bisa memaksimalkan penyelenggaraan sepak bola di Indonesia. \"Harus ada kepastian, karena di Semen Padang kami belum mendapatkan keputusan resmi dari PSSI dan PT LI terkait pertandingan kami selanjutnya,\" tegasnya. (nap)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: