Nyonya Tua Terlena
PARMA - Prediksi kalau Juventus bakal pesta gol saat menghadapi Parma di Ennio Tardini kemarin meleset. Nyonya Tua -julukan Juventus harus pulang dengan tangan hampa setelah dipaksa menyerah dengan skor tipis 0-1 (0-0). Gol penentu kemenangan Parma dilesakkan gelandang Jose Mauri pada menit ke-60. Kekalahan di giornata ke-30 kemarin memang diluar prediksi. Pasalnya, Juve unggul segalanya dari Parma. Juve adalah pemuncak klasemen, sementara Parma adalah tim penghuni juru kunci. Dari sisi kekuatan finansial, Juve merupakan galacticos atau gugusan bintang nya Serie A. Parma, bulan lalu tim asuhan Roberto Donadoni itu sudah dinyatakan bangkrut karena tak mampu membayar gaji pemain. Kekalahan ini sekaligus menodai keperkasaan Juve di Serie A dalam enam bulan terakhir. Sebab, sejak dikalahkan Genoa pada 29 Oktober lalu, baru kemarin Juve kembali menuai hasil negatif. Gol Mauri ke gawang Marco Storari kemarin sekaligus mengakhiri 431 menit clean sheets Juventus. Arsitek Juve Massimiliano Allegri mengakui, kalau tim asuhannya terlena dan terkesan meremehkan lawan. \"Saya langsung kehilangan suara. Kami praktis tak melakukan apa-apa di babak kedua. Kami pantas menerima kekalahan ini,\" kata Allegri kepada Football Italia. \"Hari ini (kemarin) kami meremehkan sebuah laga penting. Kami tak menyadari bahwa kekalahan ini bisa merusak peluang mengamankan Scudetto,\" kecamnya. Allegri boleh saja mengecam pemainnya yang dinilai meremehkan lawan. Namun, dari susunan pemain yang diturunkan, Allegri juga menganggap sebelah mata Parma. Di mana, dia hanya menurunkan empat pemain regulernya di babak pertama. Allegri sengaja menyimpan bek tengah Leonardo Bonucci. Lalu, dia menarik Stephan Lichtsteiner ke belakang dan menurunkan Simone Padoin. Di lini depan, Kingsley Coman yang belum mencetak gol buat Juve sepanjang musim ini, dipaksakan berduet dengan Fernando Llorente. Tapi, Allegri menolak tudingan tersebut. \"Mengubah susunan pemain tak bisa dijadikan alasan. Memang, dari perubahan itu kami bermain dengan tempo yang lebih lambat. Saya pikir kami tak berhasil memenangkan perebutan bola sepanjang laga. Itu bisa menggambarkan semuanya,\" bebernya. Allegri juga menolak tudingan kalau Juve sengaja menyimpan kekuatan untuk persiapan menghadapi AS Monaco di Liga Champions Rabu mendatang (14/4). \"Monaco itu beda ceritanya dengan Parma,\" tandasnya. Bagi Parma, kemenangan atas pemuncak klasemen membangkitkan kembali spirit mereka untuk berjuang melepaskan diri dari zona degradasi. Tiga angka ini juga melengkapi pekan yang indah bagi Massimo Gobbi dkk. Sebab, tengah pekan lalu mereka sudah lebih dulu menumbangkan Udinese dengan skor yang sama, 1-0. Perjuangan Parma belum habis karena masih menyisakan satu laga kontra Genoa, tengah pekan ini (15/4). \"Kami masih di papan bawah. Tapi, kemenangan atas Juve memang bisa jadi alasan untuk berselebrasi. Kami masih jauh dari kata aman, ini harusnya bisa jadi tenaga tambahan untuk mengakhiri musim ini dengan posisi terbaik,\" ungkap Donadoni. Lebih lanjut, Donadoni yang notebene eks pemain Milan itu menganggap kemenangan ini sebagai hadiah untuk Parmanisti, sebutan pendukung Parma. \"Kami ingin mengakhiri krisis ini dengan indah, dan membuat peluang bagus untuk musim depan, plus membayar kepercayaan penuh fans dengan cintanya kepada klub ini,\" tegasnya. (ren/bas)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: