Tommy Butuh Dukungan Pemerintah

Tommy Butuh Dukungan Pemerintah

JAKARTA - Setelah memutuskan  keluar dari pelatnas, pebulutangkis tunggal putra nomor satu  Indonesia Tommy Sugiarto melanjutkan karirnya dengan biaya sendiri. Hal ini tentunya sangat ironis, karena Tommy mengikuti kejuaraan di luar negeri  tersebut, membawa bendera merah-putih. “Ketika tampil di India, Tommy dielu-elukan setelah mengalahkan Lin Dan, tapi begitu kembali dan berlatih di Indonesia, tidak ada yang datang baik, KOI, KONI, BOPI, maupun Menpora. Seperti tidak ada negara di belakang Tommy, padahal dia tampil membawa bendera merah putih ” ujar Icuk Sugiarto, mantan juara dunia bulutangkis saat berbicara didiskusi olahraga profesional yang digelar SIWO Pusat  di Jakarta, akhir pekan lalu. Selain berbicara soal Tommy, Icuk yang juga ketua pengrov PBSI DKI Jakarta dan Wakil Ketua Umum I KONI DKI meminta Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi diminta peka terhadap persoalan olahraga di Tanah Air. Sebab, jelasnya, saat ini banyak olahraga dipolitisasi oleh berbagai pihak untuk kepentingan tertentu. Akibatnya, olahraga Indonesia tak maju-maju karena terjerembab dalam labirin konflik. \"Sekarang olahraga dipolitisasi. Orang-orang yang tak kompeten dibiarkan mengendalikan olahraga. Akibatnya, olahraga kita terkebiri dan tersandera oleh kepentingan-kepentingan tertentu,\"tegasnya. Menurut dia, tampilnya orang politik dalam olahraga tak didasari landasan yang kuat dalam bidang keolahragaan. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya cabang olahraga yang mengalami konflik, seperti balap sepeda, tenis meja, taekwondo dan bulutangkis di wilayah DKI Jakarta. \"Menpora semestinya bertugas memajukan olahraga, tapi kenyataannya ada dualisme di beberapa induk olahraga dibiarkan saja. Kasus yang menimpa saya (dipecat oleh PP PBSI dari Ketua Pengprov PBSI DKI), tidak ada empatinya dari  Menpora yang harusnya  turun tangan untuk menetralisasi keadaan. Mestinya persoalan itu diluruskan kembali. Soalnya, Menpora adalah pemegang kebijakan,\" ungkapnya. Sementara Ketua ISSI, Edmound Simorangkir  berharap agar Menpora menyelesaikan konflik di tubuh PB ISSI .”Kami sudah kasih tahu kepada Menpora dan KONI kalau pemilihan atlet di balap sepeda penuh kecurangan. Padahal ada prosedurnya, yaitu melalui seleksi. Tapi yang ada sekarang, ada atlet titipan dari pihak tertentu, kemudian masuk ke Pelatnas. Kalau seperti ini, mana bisa berprestasi,” ujar Edmound. (bam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: