Siswi SMK Digilir Tiga Pemuda

Siswi SMK Digilir Tiga Pemuda

INDRAMAYU– Dengan wajah sayu dan masih diliputi trauma, Melati (16) –bukan nama sebenarnya- didampingi ayahnya Tar (44) dan ketua RT, Cas (45), mendatangi Kantor Biro Radar Indramayu, Senin (13/4). Kedatangan mereka adalah untuk menceritakan peristiwa keji yang dialami Melati dan meminta adanya keadilan. Melati, yang masih sekolah di sebuah SMK swasta di Indramayu, telah menjadi korban perkosaan lima orang pemuda pada Sabtu (11/4) malam, di Tugu Pahlawan atau yang dikenal dengan Tugu Kuntet, yang lokasinya tidak jauh dari Kodim 0616 Indramayu. Gadis malang ini berhasil ditolong oleh anggota TNI dari Kodim 0616 Indramayu yang kebetulan tengah piket. Kejadian bermula ketika Melati mendapat SMS dari salah seorang pelaku, Yog, pada Sabtu malam. Dalam SMS tersebut keduanya berjanji untuk bertemu di suatu tempat. “Saat itu saya katanya mau diantar untuk membeli sepatu, tapi ternyata diajak jalan-jalan dulu ke Tugu Pahlawan,” ungkapnya lirih. Di tempat itu ternyata sudah ada teman-teman Yog, seperti Ag, And, Usm dan satu pelaku lain yang belum diketahui identitasnya. Korban lalu dibawa masuk ke area tugu bagian dalam dan naik ke atas. Di tempat yang gelap itu korban disodori minuman keras, namun menolak. Tapi pelaku memaksa, bahkan mengancam korban. Korban tetap menolak dan berontak, namun pelaku justru terus memaksa. Korban berusaha untuk turun dari tangga, tapi justru terperosok dan jatuh. Korban kemudian “dikerjai” oleh pelaku secara bergiliran. Korban mengaku digilir oleh tiga dari lima komplotan pemuda tadi. Korban yang tidak berdaya terus berusaha untuk lepas dari sekapan pelaku, sambil berteriak minta tolong. Teriakan korban rupanya didengar oleh anggota TNI yang kebetulan tengah patroli dan langsung mendekat ke lokasi. Melihat ada anggota TNI datang, pelaku langsung kabur. Namun salah seorang dari mereka yang diketahui bernama Usm berhasil tertangkap. Korban selanjutnya diamankan ke Kodim 0616 Indramayu, dalam kondisi lemas dan pakaian minim. Dengan dibantu oleh anggota TNI, korban melaporkan kejadian itu ke Polres Indramayu. HP milik korban juga sempat dirampas oleh pelaku dan dibawa kabur. Ayah korban, Tar (44) menceritakan, anaknya juga sudah menjalani pemeriksaan di Polres Indramayu. Meskipun pada saat pemeriksaan ia tidak diperkenankan mendampingi anaknya tersebut. Ia juga sudah mendatangi rumah sakit Indramayu untuk melakukanm visum terhadap anaknya, meskipun visum baru akan dilakukan Selasa (14/4). “Pada intinya saya hanya meminta keadilan yang seadil-adilnya. Sekarang anak saya jadi seperti ini, dan pelaku harus dihukum berat,” ujarnya. (oet)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: