Gaji Macet, Latihan pun Mogok

Gaji Macet, Latihan pun Mogok

JAKARTA - Penghentian sementara kompetisi membawa efek lain bagi Persija Jakarta. Presiden Persija Jakarta Ferry Paulus menyebutkan, gaji pemain dan jajaran pelatih selama tiga bulan belum bisa dibayar karena dana sponsorship yang belum cair akibat jadwal kompetisi yang dimundurkan oleh PT Liga Indonesia (LI). \"Iya benar (gaji belum dibayar). Soalnya dana dari sponsor belum turun karena kompetisi belum bergulir. Jadi (gaji) semua tersandera. Hampir semua klub, bukan hanya kami. Kalau semua on the track, tidak ada masalah,\" kata Ferry Paulus, Senin (13/4). Parahnya, beberapa pemain Persija jadi mogok latihan pada Senin (13/4). Belum puas, Selasa (14/4) kemarin yang sudah dijadwalkan latihan sore di lapangan Yon Zikon 13, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, juga turut dibatalkan. Soalnya janji pelunasan gaji pada Jumat (10/4) lalu belum direalisasi oleh manajemen. \"Kemarin (13/4) memang sudah jadwalnya program latihan. Kemudian pemain minta ketemu. Jadi mereka izin tidak latihan. Ada hal yang akan mereka sampaikan ke manajemen,\" kata Pelatih Persija Rahmad Darmawan. Gara-gara gaji, sebelumnya jajaran pelatih jadi canggung dalam memberikan pelatihan kepada tim karena psikologis pemain berubah menjadi sensitif. Akhirnya, pemusatan latihan diisi dengan materi happy. Padahal, kalau jadi Persija akan melakukan laga kandang yang harus bisa ambil poin penuh. \"Nanti saya tanya manajemen. Apa saya boleh menyampaikan ke publik, atau mereka saja. Sulit menjawab sampai kapan (libur). Saya tidak tahu, yang pasti sampai ada hal positif,\" tambahnya. Kompetisi Qatar National Bank (QNB) League diberhentikan sementara sejak Minggu (12/4) hingga kongres PSSI di Surabaya, Sabtu (18/4), memutuskan jalan keluar. Sebab, adanya ancaman dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terhadap pembekuan PSSI karena tetap menjalankan pertandingan yang seharusnya tidak dilakukan. Artinya, kejadian itu menghambat kucuran dana sponsor untuk menggelontorkan finansial kepada klub. Mata rantai tersebut berkaitan langsung dengan gaji pemain dan pelatih yang belum bisa dibayarkan. Padahal, tim ibu kota baru saja launching tiga sponsor baru, yakni NET TV, Columbia dan Corsa. Sebelumnya, Persija direkomendasi Kategori A oleh Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) berlaga di LI karena melengkapi persyaratan verifikasi. Seperti aspek legalitas, keuangan, kontrak atlet serta pengurus profesional, pembinaan pemain muda dan juga tanggung jawab sosial klub. Noor Amman selaku Ketua BOPI mengklarifikasi bahwa belum mengetahui penunggakan gaji tersebut. Ia pun menyebutkan perihal lolosnya Persija dalam proses verifikasi BOPI diusut dari laporan pada tahun 2014 atau ketika musim kompetisi sebelumnya berakhir. Sebab, tahun 2015 belum diverifikasi. Namun Noor menjelaskan masih membuka peluang untuk melakukan verifikasi lagi jika ada penyimpangan. \"Kemudian ada laporan tunggakan yang belum ada kabarnya. Maka itu termasuk verifikasi lanjutan. Bisa jadi (dikeluarkan dari kompetisi). Tapi, kami akan melihat nanti proses mereka,\" ucap Noor. (agn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: