80 Polisi Jaga Jalur Kartini
Bukan Untuk Pengalihan Kemacetan ke Jalan Lain KEJAKSAN - Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Cirebon Kota mempersiapkan diri menyambut uji coba satu jalur Jalan Kartini. Setidaknya, 80 personil Satlantas diterjunkan guna melakukan antisipasi pengamanan dan pengaturan kegiatan uji coba tersebut. Mereka ditempatkan pada beberapa titik pengurai Jalan Kartini. Kepala Satlantas Polres Cirebon Kota AKP Kurnia menyampaikan, sesuai kesepakatan dalam Forum Lalu Lintas (Lalin) Kota Cirebon, uji coba satu jalur Jalan Kartini akan digelar mulai Selasa, 21 April awal pekan depan. Saat itu, ujar Kurnia, pemberlakuan satu jalur di Jalan Kartini mulai diterapkan. “Kita sudah sosialisasi sejak kemarin. Agar masyarakat mengetahui dan mencari jalan lain untuk pulang pergi dalam menjalankan aktivitas,” tukasnya kepada Radar, Jumat (17/4). Kurnia menjelaskan, melonjaknya jumlah kendaraan yang masuk ke Kota Cirebon, bukan menjadi titik pangkal kemacetan. Penyebab kemacetan di Jalan Kartini dan sekitarnya, ujar perwira berpangkat AKP ini, karena double track kereta api belum ada solusi. Betapa tidak, lanjutnya, setiap tujuh menit sekali, melintas kereta api dan membuat kemacetan di perlintasan. Meskipun demikian, uji coba satu jalur di Jalan Kartini menjadi salah satu opsi solusi mengurai kemacetan. “Kita akan melihat kekurangannya setelah evaluasi uji coba,” ucapnya. Kurnia menegaskan, pemberlakuan satu jalur Jalan Kartini tidak mengalihkan kemacetan ke jalan lain. Persoalan ada pada double track kereta api. Namun, Polres Cirebon Kota tidak ada kaitan dengan itu. Dalam hal ini, ujar Kurnia, Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon telah melakukan koordinasi agar jalur kereta api berada di atas jalan raya. Selama ini, berdasarkan pengamatan lapangan, Kurnia menilai jalan perlintasan yang ada di Jalan Kartini menjadi titik simpul kemacetan. “Buat jalan kereta api di atas jalan raya. Bisa mulai dari Krucuk sampai Drajat,” usulnya yang pernah juga disampaikan dalam forum lalin. Untuk persiapan uji coba nanti, Satlantas Polres Cirebon Kota berkoordinasi dengan Dishubinkom dan Satpol PP. Termasuk, mempersiapkan rambu petunjuk dan larangan untuk beberapa ruas di Jalan Kartini. Pihaknya, kata Kurnia, telah melakukan sosialisasi di berbagai kesempatan. Jumlah personil Satlantas Polres Cirebon Kota yang akan dilibatkan dalam uji coba satu jalur Jalan Kartini mencapai 80 anggota. Jumlah tersebut, tidak hanya ditempatkan untuk mengatur lalu lintas Jalan Kartini saja, tetapi juga jalan lain di sekitarnya. Kurnia sependapat dengan hasil rapat Forum Lalin Kota Cirebon yang memutuskan Jalan Kartini bebas parkir badan jalan dan Pedagang Kaki Lima (PKL). Untuk pelanggar dalam uji coba satu jalur nanti, Kurnia akan menerapkan langkah persuasif. “Tidak kita tilang. Hanya mengingatkan Jalan Kartini sudah satu jalur,” tukasnya. Berdasarkan data Polres Cirebon Kota, lonjakan jumlah kendaraan yang masuk dari pintu Gunung Sari semakin meningkat pada Jumat, Sabtu dan Minggu. Bahkan, dalam tiga hari itu semakin meningkat setiap bulannya. Pada Januari jumlah kendaraan yang masuk mencapai 3.782 kendaraan selama tiga hari. Bulan Februari meningkat menjadi 5.800 kendaraan. Memasuki Maret jumlah kendaraan yang masuk melalui Gunung Sari mencapai 7.828. Anggota Forum Lalu Lintas Kota Cirebon Prof Dr Adang Jumhur mengatakan, satu jalur di Jalan Kartini dapat langsung dilakukan uji coba. Selama ini, dia menilai satu jalur di jalan protokol tersebut harus dilakukan karena kemacetan sudah semakin bertambah. “Jalan Kartini sudah sering macet, perlu satu jalur jalan,” ucapnya. Untuk itu, Guru Besar IAIN Syekh Nurjati Cirebon ini sependapat satu jalur Jalan Kartini dilakukan secara penuh tanpa batas waktu. Artinya, kata Adang Jumhur, uji coba satu jalur dilakukan selama 24 jam. Tujuannya, agar mengetahui kekurangan yang ada dan langsung melakukan evaluasi lapangan. Untuk tahun ke depan, kata Adang Jumhur, perlu dipikirkan solusi lain. Yakni membuat fly over atau jalan layang melintas di Jalan Kartini. Sebab, intensitas arus lalu lalang kereta api sudah semakin rapat. Hal ini sangat berpengaruh kepada arus lalu lintas di Jalan Kartini. Bahkan, salah satu penyebab kemacetan Jalan Kartini karena arus kereta api yang membelah jalan tersebut semakin padat dan rapat. Terlebih, jika double track atau dua jalur beroperasi penuh. Adang yakin kemacetan Jalan Kartini semakin bertambah panjang. (ysf)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: