Disperindag Butuh Sarjana Pendamping
KUNINGAN - Agar industri kecil menengah (IKM) yang ada di Kuningan memiliki daya saing dan lebih berkembang, Disperindag merencankan perekutan sarjana pendamping. Tugas sarjana pendamping adalah membantu para IKM dalam proses penyediahan bahan, proses pembuatan, hingga pemasaran. “Jumlah IKM mencapai 4.000 unit. Dari jumlah tersebut baru 10 persen yang sudah memiliki PIRT (pangan industri rumah tangga) dan sertifikat halal. Kami menilai jumlah yang banyak ini belum dioptimalkan secara maksimal. Untuk itu adanya perekutan sarjana pendampingi bisa membantu mereka meningkatkan usaha,” ucap Kadisperindag Kuningan, Drs Agus Sadeli MPd kepada Radar, kemarin (20/4). Untuk tahap awal, dibutuhkan 10 orang sarjana pendamping yang berasal dari lulusan teknik pangan, teknik industri dan desain grafis. Dengan adanya sarjana ini, mereka bisa melakukan pembinaan kepada 4.000-an IKM yang tersebar di 32 kecamatan. Pihaknya yakin, adanya perekrutan ini bisa menjadi solusi dalam mengembangkan para IKM. Sebab, para sarjana bisa melakukan pembinaan dalam masalah bahan dan juga proses pengemasan yang baik. Dengan begini, bukan hanya IKM yang akan berkembang namun kontribusi ke daerah pun akan nyata. “Saya akan mengajukan anggaran agar bisa merekut sarjana pendamping. Ini sangat dibutuhkan dan di daerah lain pun sama ada sarjana pendamping,” ucap mantan Kadiskominfo itu. Sementra itu, untuk pemberian sertifikat halal, lanjut dia, tahun ini ada 150 IKM yang diberikan fasilitasi itu. Sebelumnya, tahun lalu ada 171 yang sudah memiliki sertifikat halal. Apabila ditotalkan sudah mencapi 400 IKM. Menurut dia, indikator suatu daerah bisa disebut kabupaten halal adalah ketika jumlah IKM sudah mencapai 10 persen dari IKM yang ada. Dan secara otomatis Kuningan sudah masuk kabupaten halal. Dalam kesempatan itu, Agus menyebutkan, pihak Disperindag saat ini sudah membuat galeri hasil IKM. Hasil IKM itu sengaja dipajang agar ketika ada investor atau pun pihak yang tertarik dengan produk bisa melihat sampel dan mereka tidak perlu ke lapangan. “Yang dipajang ini baru sebagian. Khusus untuk makanan tidak semua karena makanan kan cepat basi. Sedangakn untuk hasil kerajinan tangan ada contoh. Yang membuat kami bangga adalah produk Kuningan ternyata bisa menembus pasar Eropa. Ini menunjukan bahwa mereka memiliki kualitas,” ujar Agus. Berbagai upaya yang terus dilakukan selama ini tujuannya adalah untuk membantu mereka bisa berkembangan. Ketika sudah berkembang, kata dia, tingkat ekonomi meningkat. (mus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: