Kompetisi Dibawah PT Liga Ilegal
Menpora Segera Surati Kepolisian dan Pemda JAKARTA - Gerakan pembangkangan yang dilakukan oleh PSSI terhadap Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) masih terus berlanjut. Ya, meski telah dibekukan oleh Menpora Imam Nahrawi, PSSI lewat PT Liga Indonesia tetap ngotot untuk memutar kompetisi Liga Indonesia dan Divisi Utama pada 26 April nanti. “Karena dalam surat pembekuan PSSI oleh Menpora tidak ada yang mengindikasikan kompetisi tetap dijalankan. Artinya, meski PSSI sudah dibekukan oleh Menpora, esensinya kompetisi tetap harus dijalankan. Dan kami akan tetap mengeksekusi kompetisi sesuai rencana awal,\" kata Chief Executive Officer PT Liga Indonesia Joko Driyono. Joko berkilah, kengototan mereka untuk menggulirkan kompetisi tersebut tidak lepas dari semangat mereka untuk melindungi klub. Terutama dari segi bisnis klub yang terancam mengalami kerugian besar. \"Karena, kalau masalah (pembekuan PSSI, Red)\" ini tidak bisa dicarikan solusinya secara segera klub-klub pasti rugi,\" timpal mantan Sekjen PSSI itu. Meski berlindung dibalik upaya membela klub, Joko tetap saja menunjukan resistensi ke pihak Kemenpora, karena tetap membiarkan kompetisi Liga Indonesia berjalan dengan 18 klub alias tetap memberi kesempatan kepada Persebaya Surabaya dan Arema Cronous ikut kompetisi. Padahal, salah satu alasan PSSI dibekukan keterlibatan Arema dan Persebaya di peserta kompetisi. Terkait sikap keras kepala yang ditunjukan oleh PT Liga Indonesia tersebut, Imam Nahrawi mengungkapkan bahwa mereka tetap tidak akan mengakui liga yang akan digulirkan oleh PT Liga tersebut. \"Itu kompetisi ilegal, dan kami akan segera mengirimkan surat kepada pihak kepolisian dan pemerintah daerah diseluruh Indonesia untuk melarang semua aktivitas mereka,\" kecam Imam. Imam bahkan menyatakan bahwa, bila PT Liga tetap ngotot memutar kompetisi, maka yang akan mereka hadapi adalah semua elemen pemerintah. \"Dan, pemerintah itu bukan hanya Menpora saja, tapi ada juga pihak kepolisian dan pemerintah daerah. Di sini akan diuji kesolidan konsisten semua elemen di pemerintahan,\" tegasnya. Imam bahkan menyarankan semua klub sepak bola tanah air untuk bersabar, karena mereka sedang menyiapkan tim transisi yang juga akan bertanggung jawab untuk memutar kompetisi di semua level. \"Dalam waktu dekat tim itu (Tim Transisi, Red) sudah terbentuk, dan kami kira seiring dengan itu kompetisi juga akan berjelan seperti biasanya,\" ujarnya. Menteri asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga mengklarifikasi bila operator kompetisi nanti akan dipercayakan kepada PT Liga Indonesia. \"Kami sudah tidak mengakui mereka kok, kenapa mereka harus berikan kepercayaan lagi. Intinya, kami akan ambil alih semuanya, termasuk operator kompetisi juga akan ada di pihak kami,\" tegasnya. Seperti yang diketahui, hubungan PSSI dengan pemertintahan memang sudah tak harmonis sejak awal tahun. Itu setelah Kemenpora membentuk Tim Sembilan untuk mengevaluasi kinerja PSSI yang minim prestasi dan penuh dengan praktek pengaturan skor. Klimaksnya terjadi pada 18 April lalu, ketika Menpora menerbitkan surat pembekuan PSSI bersamaan dengan otoritas sepak bola tertinggi tanah air itu menggelar Kongres Luar Biasa di Surabaya. (dik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: